Dua klub yang mengundurkan diri adalah Arsenal dan Tottenham. Hingga kini, belum ada keterangan jelas mengenai pengunduran diri dan keikutsertaan klub-klub tersebut.
Kabar peluncuran ulang ESL tentu sampai di telinga Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. Dia mengutuk keras Real Madrid, Barcelona, dan Juventus yang ngotot meluncurkan ulang ESL di tengah invasi Rusia terhadap Ukraina.
Kabarnya, Madrid-Barca-Juve adalah tiga klub yang terus menjaga gagasan ESL. Ketiganya yakin bisa mewujudkan kompetisi tersebut.
“Saya muak dan lelah bicara soal proyek non-sepak bola ini. Dengar, pertama-tama mereka meluncurkan gagasan tidak masuk akal di tengah pandemi, sekarang kita membaca artikel bahwa mereka berencana meluncurkan ulang gagasan itu di tengah perang,” ujar Ceferin.
“Apakah saya perlu bicara lebih banyak soal orang-orang itu? Jelas mereka hidup di dunia pararel.”
Hingga artikel ini mengudara, belum ada pengumuman resmi mengenai European Super League. Namun, kabar peluncuran kompetisi ini semakin kuat beredar di media sosial.
Informasi masih simpang siur. Ada yang menyebut 10 klub peserta siap berkomitmen, ada pula yang menyebut bahwa klub-klub Inggris tidak mau ikut karena takut ancaman sanksi.
Di sisi lain, usai kegagalan ESL tahun lalu, Andrea Agnelli dan para petinggi lain membongkar fakta menarik. Bahwa 12 klub yang meneken perjanjian awal ESL terlibat kontrak mengikat, mereka tidak bisa mundur begitu saja. Format baru ESL ini juga bisa jadi pembeda.
Editor : Ahmad Hilmiddin