get app
inews
Aa Read Next : PEMILU 2024 Sukses, Mujadalah Kiai Kampung Desak Presiden Terpilih Bangun Desa

Bela Soeharto, Jenderal Kopassus Ini Ancam Wartawan Pakai Pistol

Kamis, 24 Februari 2022 | 08:36 WIB
header img
Foto Soeharto dan Jenderal Leonardus Benny Moerdani

PROBOLINGGO, iNews.id - Pada tanggal 29 Maret 1983 pucuk pimpinan Angkatan Bersenjatan Republik Indonesia (ABRI) atau sekarang dikenal dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berganti orang. Panglima ABRI sebelumnya yaitu Jenderal M Jusuf digantikan oleh Jenderal Leonardus Benny Moerdani atau yang lebih dikenal dengan LB Moerdani. Dia adalah jenderal bintang empat kelahiran Blora, Jawa Tengah, tanggal 2 Oktober 1932.

 

Seiring waktu LB Moerdani pun menjadi orang kuat ke-2 di negeri ini setelah Presiden Soeharto. Jaringannnya yang kuat di dunia intelijen menjadikan LB Moerdani ibarat anjing penjaga yang dipercaya oleh Presiden Soeharto. Tapi kedekatan mereka berdua akhirnya runtuh.

 

LB Moerdani mulai berani mengkritik bosnya tersebut. Peristiwa mulai putusanya kedekatan LB Moerdani dan Soeharto bermula di Cendana di kediaman Soeharto.

 

Dalam buku, “Benny Moerdani Yang Belum Terungkap,” yang ditulis oleh Tim Buku Tempo, dikisahkan suatu malam malam di rumah pribadi Presiden Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta. Benny Moerdani asik bermain billiard berdua saja dengan penguasa Orde Baru yakni Soeharto.

 

Saat itu Benny Moerdani masih menjadi Panglima ABRI. Ketika main billiard itulah Benny Moerdani mengutarakan pendapatnya yang membuat Soeharto murka. Pada saat itu Benny Moerdani mengingatkan bosnya agar menjauhkan anak-anaknya dari kekuasaan atau dari bisnis. Setelah Benny Moerdani mengucapkan itu, Soeharto langsung berhenti main billiard dan masuk ke dalam kamar meninggalkan Benny Moerdani sendirian.

 

Pada bulan Maret 1988 setalah Sidang Umum MPR yang menikkan Soedharmono menjadi wakil presiden, Benny Moerdani dicopot sebagai Panglima ABRI. Dia digantikan oleh Try Sutrisno dan Benny Moerdani pun digeser menjadi Menteri Pertahanan. Sejak saat itu hubungan Benny Moerdani dengan Soeharto menjadi dingin. Namun meski ditendang oleh bosnya, Benny Moerdani tetap menghormati Soeharto. 

 

Mengutip artikel yang dimuat di situs historia.id pada tanggal 25 Mei 2018, “Meski disakiti Soeharto, Benny tak pernah membenci bosnya itu. Bahkan kepada siapapun yang merendahkan, mengkritik atau menghina Soeharto, Benny tidak segan menghardiknya. Tak ada yang berani menyinggung Soeharto ketika ada Benny disitu”

 

Yusuf sebagai teman dekat Benny Moerdani di CSIS mempunyai kesaksian lain. “Betapa Benny sangat menghormati bosnya yang telah mendepaknya dari lingkar kekuasaan,” ujarnya.

 

Salah satu kisah dramatis yang menjadi bukti loyalitas Benny Moerdani kepada Soeharto adalah saat mantan Panglima ABRI itu mengobrol dengan Fikri, wartawan Majalah Tempo. Vikri adalah salah seorang wartawan yang dikenal dengan jenderal yang nyaris tanpa senyum tersebut.

 

Saat mengobrol dengan Benny Moerdani itulah Fikri melontarkan lelucon tentang Soeharto. Mendengar itu betapa marahnya Benny pada Fikri. Bahkan Benny sampai mengancam pakai pistol dan mendodongkan pistol tersebut ke arah Fikri. Padahal waktu itu Benny sudah lama pensiun.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut