Sejarah Singkat Upacara Kasada Suku Tengger Bromo Probolinggo

PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Upacara kasada merupakan salah satu tradisi dari suku Tengger di Gunung Bromo, Jawa Timur. Upacara ini pun menjadi daya tarik bagi setiap wisatawan yang datang setiap tahunnya.

Tahun ini warga Suku Tengger melakukan kegiatan larung sesaji pada puncak perayaan Yadnya Kasada 1946 Saka, di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat, 21 Juni 2024

Baca Juga

Selamatan Desa Pengingat Sejarah Awal Mula Munculnya Desa Sumber Kedawung Probolinggo

Namun, masih banyak yang tidak tahu asal mula upacara kasada berasal. Agar semakin mengenal, dikutip dari buku 'Surat dari Lembah Baliem' terbitan Elex Media Komputindo, berikut penjelasannya. 

Dulu  dikisahkan ada sepasang suami istri yang agak tua dan belum dikaruniai anak. Mereka berdua bernama Kyai Seger dan Nyai Anteng.
Suatu hari, mereka berdua melakukan tapa semedi di kaki Gunung Bromo dan memohon agar dikaruniai anak. Lalu, ada suara menggema,

"Kelak kalian akan mempunyai dua puluh lima orang anak. Tapi kalian harus mengorbankan anak pertama ke dalam kawah ini! Kalau tidak akan ada bencana dahsyat yang akan menimpa kalian.

Baca Juga

Berkurban Sapi Limusin, Arifin : Kenang Sejarah Keikhlasan Nabi Ibrahim

Tanpa berpikir panjang, mereka berdua mengiyakan permintaan tersebut. Waktu berlalu, Kyai Seger dan Nyai Anteng dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Kusuma.

Kemudian, mereka memiliki anak kembali hingga jumlahnya mencapai 25 anak. Suatu hari, Gunung Bromo yang tenang mengeluarkan suara gemuruh dan asap tebal.

Seketika, mereka berdua teringat akan janjinya. Ia pun tak tega melempar Kusuma ke dalam kawah tersebut. Hari-hari berlalu, Kusuma mempertanyakan apa penyebab Gunung Bromo mengeluarkan suara yang amat keras.

Baca Juga

Sejarah Singkat Pabrik Gula di Probolinggo yang Beroperasi Hingga Sekarang

Mengetahui fakta yang ada, Kusuma langsung memikirkan nasib kedua orang tua, adik-adik hingga tetangganya. Ia pun siap menjadi korban.

Kusuma pun menceburkan diri ke dalam kawah Gunung Bromo yang bergejolak. Gunung Bromo pun tak lagi bergemuruh dan penduduk sekitar hidup dengan tentram.

Tujuan upacara kasada pun dilakukan di bulan kesepuluh untuk menghormati roh Kusuma dan berharap hasil panen mereka berlimpah dan dijauhkan dari penyakit.

Baca Juga

Inilah Daftar Nama Walikota Probolinggo dan Sejarahnya

Upacara Kasada Itu Apa?
Upacara kasada adalah ritual bentuk syukur dan harapan agar dijauhkan dari berbagai macam malapetaka di kemudian hari. Selain itu, masyarakat Tengger juga memohon agar hasil panen mereka melimpah.

Kapan upacara kasada dilaksanakan? 

Pelaksanaan upacara Kasada dilakukan setiap tahun pada penanggalan Jawa. Saat persembahan tersebut dilempar ke kawah Gunung Bromo, masyarakat harus berlari menuruni tebing kawah dan berebut meraih sesaji itu dengan hati-hati.

Baca Juga

Yukk Simak Sejarah dan Peringatan Hari Buruh

Bagaimana Pelaksanaan Upacara Kasada?

Masyarakat suku Tengger akan melarang atau melempar semua hasil bumi ke dalam kawah Gunung Bromo, termasuk ternak. Upacara ini juga disebut hari raya Kurban umat Hindu suku Tengger.

Lima hari sebelum upacara kasada, ada upacara Yatya Kasada dan apa keunikan dari upacara kasada? Yakni diadakan berbagai tontonan berupa tari-tarian, balapan kuda, jalan santai, hingga pameran.

Editor : Arif Ardliyanto