PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id – Pemerintah telah menggelontorkan beras subsidi dari Bulog untuk bisa menekan harga yang saat ini lumayan tinggi dengan menluncurkan Beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jenis beras medium yang dipatok Harga Ecer Tertinggi (HET) Rp.10.900 perkilogram.
Hal tersebut mampu menekan harga yang sempat melambung tinggi di harga Rp.16.500 perkilogram untuk beras premium dan untuk beras medium menyentuh harga di Rp.14.000 perkilogram.
Dengan adanya program beras SPHP dari Pemerintah tersebut masyarakat sangat terbantu, pasalnya masyarakat bisa mendapatkan beras SPHP tersebut dengan harga Rp.10.900 perkilogram.
Supriatin, Salah satu warga Maron mengatakan sangat terbantu dengan adanya beras SPHP yang telah digelontorkan oleh pemerintah. Sehingga ia mampu menghemat pengeluaran untuk kebutuhan sehari – hari.
“Saya sangat terbantu mas dengan adanya beras SPHP ini karena beras saat ini mahal tapi beras SPHP dari Bulog ini saya membeli dengan harga Rp.10.900 saja perkilogramnya,” ucapnya.
Ia berharap agar pemerintah terus menggelontorkan beras subsidi tersebut dan bisa menambah lagi pasokannya sehingga dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat baik dikota maupun di pelosok desa.
“Saya berharap beras SPHP ini bisa ditambah lagi mas agar masyarakat, khususnya di Probolinggo bisa merasakan semua beras murah ini,” Harap Supriatin.
Sementara salah satu distributor beras di Kabupaten Probolinggo, Prabowo mengatakan harga beras saat ini sudah berangsur turun seperti beras Premium dari harga Rp.15.500 perkilo gram, dalam sepekan ini sudah turun diharga Rp.13.900 perkilogram.
“Dengan adanya beras subsidi dari pemerintah ini, harga beras sudah mulai berangsur – angsur turun baik jenis premium maupun yang medium,” tandasnya.
Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Probolinggo, Yoga Prasetyadi mengatakan, pendistribusian SPHP dilakukan sejak Januari 2024 untuk menstabilkan harga beras.
“Sejak Januari lalu, setiap harinya kami menglontorkan 150-200 Ton. Jumlah tersebut untuk tiga wilayah, Kabupaten dan Kota Probilinggo, serta Kabupaten Lumajang,”ujarnya.
Ia telah menyiapkan beras SPHP sebanyak 9000 ton lebih hingga bulan Desember nanti. Hingga saat ini ia telah menggelontorkan sebesar 4100 ton.
“Kita salurkan melalui distributor maupun pengecer. Kita berkerja sama dengan kios yang ada di pasar maupun pedesaan. SPSHP ini bertujuan menstabilkan harga maupun stok beras medium,” katanya.
Menurutnya, sejak Diglontorkannya SPHP, hasil evaluasi pihanya, cukup mempengaruhi harga beras medium dipasaran. Ia mencontohkan pada sepekan terakhir harga telah turun Rp 200 Perkilogramnya, harga beras medium saat ini rata-rata Rp 13 Ribu Perkilogram.
“Kalau sejak Januari saya tidak memantau berapa harganya. Hanya sepakan terakhir turun Rp 200 untuk beras medium,” ujarnya.
Ia akan terus menggelontorkan beras SPHP ke toko – toko ritel tradisional di pasar, luar pasar, ritel modern, dan melalui distributor sehingga akan mampu menekan harga serta menjaga ketersediaan beras medium di masyarakat.
Editor : Ahmad Hilmiddin