PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Untuk mengantisipasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Desa Bimo, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo bersama Puskesmas Pakuniran melakukan PE dan PSN, Jum'at (19/1/2024)
Pada kegiatan Penyelidikan Epideomologi (PE) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) itu pemdes juga menggandeng seluruh elemen masyarakat, tidak terkecuali kader jumantik Desa Bima.
Kepala Desa Bimo Irham menjelaskan, PE dan PSN ini dilakukan pasca terjadinya kasus DBD di desanya. Dimana ada sejumlah masyarakat yang terjangkit dan sampai masuk rumah sakit akibat penyakit yang menular melalui nyamuk tersebut.
Karena itu, PE dan PSN ini dilakukan selain untuk memberantas nyamuk, juga untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat setempat agar selalu menjaga lingkungannya tetap bersih.
"Maunya kami sebenarnya fogging, namun setelah dijelaskan oleh pak kapus, kami sadar bahwa pencegahan itu paling utama," katanya.
Karena itu, ia berharap masyarakat bida berkerjasama dengan baik untuk sama-sama memerangi dan memberantas adanya nyamuk.
"Dengan harapan kasus DBD ini bisa selesai dan masyarakat hidup sehat," harapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pakuniran Habib menjelaskan, jika upaya PSN itu jauh lebih efektif dibanding fogging. Dimana fogging itu hanya dapat memberantas nyamuk, tidak pada jentik nyamuk.
Karena itu, jika semisal fogging dilakukan pagi namun jentiknya masih ada, maka tidak menutup kemungkinan jentik tersebut akan berubah menjadi nyamuk.
"Pilihan efektif kita itu dengan cara PSN, selain murah, juga bisa dilakukan bersama-sama," katanya.
Selain PSN, masyarakat juga harus mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah, dengan cara memasang kelambu di setiap pintu atau jendela rumah. Sehingga nyamuk yang berseliweran di luar tidak dapat masuk ke dalam rumah.
"Kalau ada keluarga yang sakit segera periksa terutama sakit panas, agar segera lakukan penanganan, kalau telat bisa fatal," ucapnya.
Ia berharap masyarakat tetap istiqomah dalam melakukan PSN, kalau perlu setiap rumah ada orang yang bertugas sebagai pemantau jentik.
Editor : Ahmad Hilmiddin