get app
inews
Aa Read Next : Pemilukan dan Menyayat Hati, Anak-Anak di Gaza Terpaksa Diamputasi dan Dioperasi tanpa Dibius

Indonesia Menjadi Palestina Kedua dengan Kedatangan Rohingya

Sabtu, 09 Desember 2023 | 09:22 WIB
header img
Sumber foto: Okezone

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Indonesia kini menghadapi krisis kemanusiaan yang mirip dengan Palestina. Hal ini disebabkan oleh datangnya ribuan pengungsi Rohingya dari Myanmar.

Rohingya adalah etnis minoritas Muslim yang telah lama mengalami diskriminasi di Myanmar. Mereka telah berulang kali menjadi korban kekerasan dan genosida oleh pemerintah Myanmar.

Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar ke negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Mereka berharap dapat menemukan keselamatan dan kedamaian di Indonesia.

Namun, kedatangan Rohingya menimbulkan tantangan tersendiri bagi Indonesia. Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar dan sumber daya yang terbatas.

Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya. Namun, upaya tersebut belum sepenuhnya memadai.

Para pengungsi Rohingya masih menghadapi berbagai masalah, seperti kekurangan makanan, tempat tinggal, dan akses ke layanan kesehatan.

Kedatangan Rohingya juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak yang khawatir bahwa Rohingya akan menjadi beban bagi negara.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Indonesia harus memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya. Mereka berpendapat bahwa Indonesia memiliki kewajiban moral untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Di tengah berbagai tantangan dan kekhawatiran, Indonesia kini menghadapi dilema kemanusiaan. Indonesia harus menemukan cara untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya, tanpa membebani negara.

Persamaan dengan Palestina

Krisis kemanusiaan yang dihadapi Indonesia dengan datangnya Rohingya memiliki beberapa persamaan dengan krisis Palestina.

Pertama, kedua krisis tersebut disebabkan oleh diskriminasi dan kekerasan yang dialami oleh kelompok minoritas.

Kedua, kedua krisis tersebut menimbulkan tantangan tersendiri bagi negara-negara yang menerima para pengungsi.

Ketiga, kedua krisis tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Namun, ada juga beberapa perbedaan antara kedua krisis tersebut.

Pertama, krisis Palestina telah berlangsung lebih lama dan lebih kompleks daripada krisis Rohingya.

Kedua, krisis Palestina telah melibatkan dua negara yang berseteru, yaitu Israel dan Palestina.

Ketiga, krisis Palestina telah menjadi perhatian dunia internasional, sedangkan krisis Rohingya belum sepenuhnya mendapat perhatian dunia internasional.

Tantangan yang Dihadapi Indonesia

Indonesia menghadapi beberapa tantangan dalam menangani krisis Rohingya.

Pertama, Indonesia harus menemukan cara untuk menampung para pengungsi Rohingya.

Kedua, Indonesia harus menyediakan bantuan yang memadai bagi para pengungsi Rohingya.

Ketiga, Indonesia harus mencegah terjadinya konflik antara para pengungsi Rohingya dan masyarakat Indonesia.

Solusi yang Diusulkan

Ada beberapa solusi yang telah diusulkan untuk menangani krisis Rohingya di Indonesia.

Solusi pertama adalah Indonesia dapat bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menampung para pengungsi Rohingya.

Solusi kedua adalah Indonesia dapat memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya di negara asal mereka.

Solusi ketiga adalah Indonesia dapat memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya untuk kembali ke negara asal mereka secara aman.

Solusi mana yang terbaik masih perlu didiskusikan dan disepakati oleh berbagai pihak.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Berita iNews Probolinggo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut