PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Apa yang dimaksud penyakit ain. Apakah Islam menjelaskan tentang penyakit ain? Ain berasal dari kata 'ana-Ya'inu (dalam bahasa Arab), yang berarti ketika seseorang menatap sesuatu dengan matanya. Ini awalnya menggambarkan kekaguman seseorang saat melihat sesuatu, yang kemudian diikuti oleh niat jahat dalam dirinya, lalu menggunakan pandangan matanya untuk menyebarkan kejahatan batinnya kepada orang yang ditatapnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Nabi-Nya, Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, untuk memohon perlindungan dari orang yang iri dengki.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Wa min shar ri haasidin iza hasad
Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Setiap orang yang memandang dengan mata iri hati adalah seorang pendengki, tetapi tidak semua pendengki mampu menimbulkan "ain". Karena pendengki lebih umum daripada orang yang bisa menimbulkan "ain", memohon perlindungan dari pendengki berarti memohon perlindungan dari orang yang mampu menimbulkan "ain". "Ain" adalah seperti anak panah yang ditembakkan dari jiwa pendengki, yang ditujukan kepada orang yang menjadi sasaran iri hatinya (yang diinginkan atau diwaspadai), kadang-kadang mengenainya dan kadang tidak. Jika "ain" itu secara kebetulan mengenai seseorang yang tidak memiliki perlindungan, maka dapat memengaruhi orang tersebut. Namun, jika "ain" mengenai seseorang yang waspada dan memiliki perlindungan, anak panah tersebut tidak akan berhasil mencapainya atau berdampak. Bahkan, mungkin saja anak panah tersebut kembali kepada pemiliknya. (Ringkasan dari Zad al-Ma'ad).
"Penyakit mata ini nyata," tulisnya pada unggahan foto pertamanya, seperti dikutip pada Rabu (6/12/2023).
Peristiwa viral ini terjadi ketika dia sedang berlibur. Dia membagikan foto-fotonya di Instagram Stories dan menerima pujian tentang kecantikannya dari sejumlah pengguna internet.
"Dalam hati saya sempat berkata: 'Takut terkena penyakit mata'," tulis keterangan pada foto yang viral itu.
Andara menceritakan bahwa keesokan harinya, matanya yang kiri mulai terasa tidak nyaman. Awalnya, dia berpikir bahwa itu hanyalah alergi.
Namun, pada hari berikutnya, keluhan pada mata kirinya semakin terasa sakit. Meskipun begitu, dia berusaha untuk tetap menikmati liburannya dengan menutupi mata kirinya menggunakan kacamata.
Namun, kondisi matanya semakin memburuk. "Saya pergi ke dokter spesialis mata, tapi mereka mengatakan mata saya dalam keadaan sehat," ungkapnya.
Walaupun begitu, penyakit mata yang menimpanya membuatnya terus berusaha dengan perawatan dan doa.
"Saya berusaha menerima sakit ini, melihatnya sebagai penebus dosa. Meskipun saya sedih karena tidak bisa beraktivitas," tulisnya dalam serangkaian foto kesepuluh.
Alhamdulillah, perlahan-lahan kondisi penyakitnya mulai membaik. "Saya mulai bersyukur: 'Masya Allah'," tulisnya.
Meskipun mengalami kesedihan, dia merasa terharu, meskipun wajahnya tidak secantik sebelum diduga terkena penyakit mata.
"Tapi saya yakin, setiap penyakit pasti ada obatnya jika kita menyerahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala," tambahnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta