PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Tanda-tanda kiamat terlihat di negeri bani Israel, negara yang dikatakan kaya akan susu dan madu. Bahkan, tanda-tanda ini diabadikan dalam setiap kitab suci yang diakui oleh masyarakat dunia.
Di Israel, setidaknya ada tiga tanda kiamat yang disebutkan oleh berbagai sumber:
1.Dabbah
Penyebaran sebuah foto yang diinterpretasikan sebagai bukti bahwa tanda-tanda kiamat muncul di Israel. Foto tersebut menampilkan hewan yang disebut sebagai Dabbah, salah satu tanda kiamat, tetapi kemudian terungkap bahwa kemunculan Dabbah ini sebenarnya hanyalah sebuah hoaks yang menyebar di internet.
Dabbah, yang dianggap sebagai salah satu tanda kiamat, ternyata terbukti sebagai hoaks yang menyebar di internet.
Foto yang diaku sebagai kemunculan Dabbah sebenarnya berasal dari tangkapan layar video 'The Mexican Mole Lizard - Animal of the Week' yang dibuat oleh Ben G Thomas.
Sebenarnya, hewan yang disebut Dabbah adalah Mexican Mole Lizard, kadal tanpa kaki yang secara ilmiah dikenal sebagai Bipes biporus, hidup di lingkungan air. National Geographic melaporkan bahwa Bipes biporus sering ditemukan di Baja California, Semenanjung Meksiko.
Kadal ini biasanya tinggal di bawah tanah dan jarang muncul ke permukaan, dengan panjang tubuh mencapai 25 cm.
Dengan demikian, foto yang diunggah bukanlah foto Dabbah. Seperti yang dilaporkan oleh DetikInet, narasi yang beredar menyesatkan karena tidak sesuai dengan kenyataan.
Dalam agama Islam, Dabbah dianggap sebagai salah satu tanda besar kedatangan kiamat, juga dikenal sebagai kiamat qubro. Keyakinan ini merujuk pada salah satu riwayat hadits yang diceritakan oleh Abdullah bin Amr.
Masyarakat muslim percaya bahwa Dabbah memiliki ciri-ciri khusus, seperti mirip dengan hewan melata, berbulu atau berambut, dan memiliki empat kaki. Ibnu Abbas, salah satu sahabat Nabi, menggambarkannya sebagai hewan yang memiliki wajah mirip manusia.
Yanuka Rav Shlomo Yehuda dihubungkan dengan tanda-tanda kiamat dalam keyakinan orang Yahudi. Sebagian orang Yahudi memandangnya sebagai sosok yang mungkin menjadi juru selamat, didasarkan pada lima ciri yang diyakini sesuai dengan Yanuka Rav Shlomo Yehuda dalam keyakinan mereka. Ciri-ciri tersebut meliputi keahlian dalam memahami dan mengajarkan kitab Talmud dan Taurat, daya tarik yang memukau banyak orang, kemampuan menyembuhkan penyakit lumpuh, keakuratan ramalan, serta memiliki mata yang buta sebelah dan rambut yang keriting.
Fokus pada mata yang buta sebelah adalah karena dianggap memiliki keterkaitan dengan Dajjal yang dipercayai akan muncul di akhir zaman. Namun, klaim ini tidak diterima oleh mayoritas orang Kristen dan Yahudi karena tidak ada bukti konkret yang mendukungnya, hanya menimbulkan kehebohan belaka.
Penting diingat bahwa keyakinan keagamaan bisa menjadi hal yang sensitif dan terbuka untuk beragam interpretasi. Artikel ini memberikan perspektif tentang bagaimana keyakinan terkait tanda-tanda kiamat dapat muncul dalam konteks sosial dan agama di masyarakat.
3. Sapi Merah
Pada tahun 2018, muncul sapi berwarna merah di Israel. Dalam keyakinan Yudaisme, sapi merah menjadi tanda dari akhir zaman. Temple Institute di Yerusalem mengumumkan kelahiran anak sapi ini melalui platform YouTube. Mereka menyatakan bahwa anak sapi tersebut akan melalui pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan apakah seluruh tubuhnya berwarna merah.
Jika anak sapi betina tersebut ditemukan tanpa cela, Temple Institute akan menyatakan bahwa sapi itu "membawa janji untuk mengembalikan kesucian Alkitab kepada dunia".
Meskipun masih diperdebatkan apakah tanda-tanda ini harus diartikan secara harfiah, baik dalam agama Kristen maupun Yudaisme, sapi merah telah menjadi fokus dari prediksi tentang akhir zaman.
Setelah mengorbankan sapi merah, dimulailah pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem.
Temple Institute dan kelompok lainnya di seluruh dunia bertujuan untuk membangun kembali Bait Suci Ketiga di Gunung Moria atau Bukit Bait Suci.
Sapi merah dijadikan korban kepada imam. Keyakinan di kalangan fundamentalis Yahudi dan Kristen menyatakan bahwa setelah sapi merah lahir, mereka akan dapat membangun kembali Kuil Ketiga di Bukit Bait Suci di Yerusalem.
Namun, untuk melakukannya, mereka perlu menghancurkan apa yang saat ini berdiri di atas bukit itu - Dome of the Rock, sebuah tempat suci bagi umat Islam.
Rabbi Chain Richman, direktur Temple Institute, yakin bahwa waktu untuk membangun Kuil Ketiga telah tiba setelah kelahiran sapi merah.
Dalam Yudaisme Ortodoks, ketika Kuil tersebut dibangun kembali, ini akan menjadi pertanda kedatangan Mesias Yahudi dan umat manusia akan menghadapi Penghakiman Terakhir.
Namun, beberapa teolog menghubungkan pembangunan Kuil Ketiga dengan 'Hari Penghakiman' atau 'akhir zaman'.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta