PAMEKASAN, iNewsProbolinggo.id - Sebanyak 20 grup pemain musik daul Madura menggelar parade di Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Sabtu (25/11/2023) malam. Parade ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap Palestina yang masih terus menjadi korban agresi militer Israel.
Para pemain daul Madura ini berasal dari berbagai daerah di Pulau Madura, antara lain Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Mereka mengenakan pakaian adat Madura dan membawa bendera Palestina.
Parade ini dimulai dari Monumen Arek Lancor dan berakhir di SMAN 2 Pamekasan. Selama perjalanan, mereka memainkan musik daul dengan penuh semangat. Adapun nama-nama grup yang berpartisipasi dalam acara ini antara lain: Putra Giri Jaya, Lanceng Nabuy, Maha Putra, Laskar Nada, Sabda Alam, Pangeran Adikoro, Lanceng Sengit, Putra JCC, Semanggi Emas, Singo Barong, Pancoran Emas, Joko Linglung, Putra Cangging, Jembhar Sakera, Posaka Alam, Dhu Angin, Lanceng Senopati, Aktor Muda.
Salah satu peserta parade, David, mengatakan bahwa parade ini merupakan bentuk solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina. Ia berharap, parade ini dapat menggugah hati masyarakat Indonesia untuk terus memberikan dukungan kepada Palestina.
"Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia peduli dengan Palestina. Kami berharap, agresi militer Israel terhadap Palestina dapat segera dihentikan," kata David.
Parade musik daul Madura ini mendapat perhatian dari masyarakat yang melintas. Banyak masyarakat yang berhenti untuk menyaksikan parade ini. Mereka memberikan tepuk tangan dan dukungan kepada para pemain daul.
"Ini ide yang bagus. Parade ini dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan kepedulian terhadap Palestina. Semoga parade ini dapat menggugah hati masyarakat Indonesia, khususnya rakyat madura untuk terus memberikan dukungan kepada Palestina," kata Arief.
Parade musik daul Madura ini merupakan salah satu bentuk dukungan masyarakat Indonesia terhadap Palestina. Masyarakat Indonesia terus memberikan dukungan kepada Palestina agar dapat segera terbebas dari agresi militer Israel.
Editor : Ahmad Hilmiddin