PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Seiring dengan suhu panas saat musim kemarau, jumlah kebakaran di di Kabupaten Probolinggo meningkat. Terhitung sejak bulan Juli - Oktober 2023, jumlah kasus kebakaran baik kebakaran bangunan dan lahan kosong mencapai 45 kejadian.
Diketahui pada bulan Juli terdapat 8 insiden kebakaran, kemudian pada bulan Agustus mengalami peningkatan mencapai 11 insiden. Pada bulan September, kembali mengalami kenaikan mencapai 15 insiden.
Namun pada bulan Oktober 2023, kasus kebakaran mulai turun di angka 11 insiden. Angka tersebut masih tergolong cukup tinggi, yakni lebih dari 10 insiden kebakaran.
Humas Damkar Kabupaten Probolinggo, Sholehudin mengatakan, potensi kebakaran tersebut terus meningkat seiring dengan panasnya suhu saat musim kemarau. Karena pada masa itu, lingkungan sekitar menjadi kering.
Ditambah angin yang kencang, membuat api mudah menyala dan merembet ke sekitar titik api. Sehingga mudah terjadi kebakaran yang cukup besar.
"Sesuai data, tren kebakaran mulai naik sejak Juli 2023 lalu. Sejak itu kami sering mendapat laporan kebakaran dari masyarakat," terangnya, Selasa (7/11/2023).
Sholehuddin menuturkan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran. Di antaranya : membakar sampah sembarangan, hingga merembet ke bangunan atau rumah sekitar. Lalu lupa mematikan kompor saat masak.
Selanjutnya, kebakaran yang disebabkan korsleting arus listrik. Baik alat listrik rumah tangga ataupun instalasi listrik dari perlengkapan lainnya.
"Di mana korsleting listrik memercikkan api dan membakar sebuah bangunan," tuturnya.
Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap sumber api. Karena percikan api sekecil apapun, dapat menjadi malapetaka saat musim kemarau seperti saat ini.
Editor : Ahmad Hilmiddin