4. Selalu Berperang dengan Palestina
Perang demi perang terus dijalani Ariel Sharon mulai dari perang di Terusan Suez (1956), Perang Enam Hari (1967), dan Perang Yom Kippur (1973).
Dalam perang itu, selalu berhasil dimenangkan oleh Israel di bawah kepemimpinan Ariel Sharon. Ribuan rakyat Palestina tewas berlumuran darah di tangannya.
Seorang pakar Yitzhak Rabin menyebut Sharon sebagai "komandan lapangan terhebat dalam sejarah Israel.
5. Jadi Menteri Bantai Warga Palestina dan Arab
Setelah pensiun dari militer, Ariel Sharon memasuki dunia politik, bergabung dengan Partai Likud, dan menjabat di sejumlah jabatan menteri.
Meski tak lagi jadi komandan, Ariel Sharon sebagai Menteri Pertahanan tetap memimpin Perang Lebanon 1982. Korban kekejaman Ariel Sharon ini tak hanya warga Palestina, tapi juga warga Arab. Hal itu terbukti ketika ia juga bertanggung jawab atas pembantaian Sabra dan Shatila di Lebanon.
6. Gusur Rumah Warga Palestina Demi Bangun Pemukiman untuk Israel
Dari tahun 1970-an hingga 1990-an, Ariel Sharon memperjuangkan pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Ariel Sharon juga terlibat dalam penyerangan atas kaum pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila pada September 1982.
7. Sengsarakan Rakyat Palestina selama Jadi Menteri dan PM Israel
Periode 1984-1990, Ariel Sharon memasuki kabinet dan menjabat sebagai Menteri Industri dan Perdagangan.
Setelah itu, ia menjadi Menteri Perumahan dan Konstruksi. Pada Juli 1996-Juli 1999, Ariel Sharon menjabat sebagai Menteri Infrastruktur Nasional dan sebagai Menteri Luar Negeri pada Oktober 1998-Juli 1999.
Pada sidang Knesset bulan Mei 1999, Ariel Sharon terpilih sebagai Ketua Partai Likud menyusul mundurnya Benjamin Netanyahu. Karier politiknya mencapai puncak ketika terpilih jadi Perdana Menteri Israel pada Februari 2001.S
elama menjabat sebagai menteri dan PM Israel, banyak kebijakan Ariel Sharon yang menyengsarakan rakyat Palestina.
Itulah deret kekejaman Ariel Sharon PM Israel selama masa hidupnya kepada rakyat Palestina. Pantas saja ia tewas secara tragis di akhir hidupnya lantaran kena azab dari Allah SWT. Semoga ini jadi pembelajaran.
Editor : Hikmatul Uyun