Berikut Daftar Negara - negara yang Mengirim Bantuan ke Palestina

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat Palestina. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina untuk membantu meringankan beban penderitaan mereka.

Berikut adalah beberapa negara yang telah mengirim bantuan ke Palestina:
Turki adalah salah satu negara yang paling aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Turki telah mengirimkan bantuan makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya ke wilayah Palestina.

Baca Juga

Anda Sering Mengkonsumsi Obat ?? Ini 5 Bahayanya

Qatar juga merupakan salah satu negara yang aktif memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Qatar telah memberikan bantuan keuangan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Palestina.

Uni Eropa juga telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Uni Eropa telah memberikan bantuan makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Palestina.

Amerika Serikat juga telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Amerika Serikat telah memberikan bantuan makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Palestina.

Indonesia juga merupakan salah satu negara yang telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Indonesia telah mengirimkan bantuan makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Palestina.

Selain bantuan kemanusiaan, sejumlah negara juga telah memberikan dukungan politik kepada Palestina. Negara-negara ini telah menyerukan solusi damai untuk konflik Israel-Palestina yang dapat memenuhi hak-hak rakyat Palestina.

Bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh negara-negara tersebut sangat penting untuk membantu rakyat Palestina yang telah menderita akibat konflik. Bantuan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar rakyat Palestina, seperti makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal. Bantuan ini juga dapat membantu memulihkan infrastruktur Palestina yang telah rusak akibat konflik.

Editor : Ahmad Hilmiddin