Juga firman-Nya:
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
“Manusia bertanya kepadamu tentang hari Berbangkit. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu wahai (Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya.” [Al-Ahzaab/33: 63]
Juga ketika Malaikat Jibril Alaihissallam mendatangi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bertanya:
…فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ؟
“Kabarkanlah kepadaku, kapan terjadi Kiamat?”
Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ.
“Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.
Meskipun waktu terjadinya hari Kiamat tidak ada yang mengetahuinya, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitahu Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang tanda-tanda Kiamat tersebut. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan kepada umatnya mengenai tanda-tanda Kiamat. Para ulama membaginya menjadi dua kategori: tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar.
Tanda-tanda kecil sangat beragam dan sudah terjadi sejak zaman dahulu, serta akan terus terjadi. Beberapa di antaranya meliputi wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, munculnya banyak fitnah, munculnya fitnah dari arah timur (Iraq), munculnya firqah Khawarij, munculnya orang yang mengaku sebagai Nabi, hilangnya amanah, penurunan ilmu dan meningkatnya kebodohan, peningkatan perzinaan, peningkatan orang yang bermain musik, peningkatan konsumsi khamr (minuman keras) dan meningkatnya perjudian, penghiasan masjid-masjid, peningkatan pembangunan bangunan tinggi, budak melahirkan tuannya, meningkatnya pembunuhan, meningkatnya kesyirikan, banyak orang yang memutuskan silaturrahim, peningkatan orang yang bakhil, wafatnya para ulama dan orang-orang shalih, peningkatan orang yang belajar kepada Ahlul Bid'ah, peningkatan wanita yang berpakaian tetapi telanjang, dan lain-lainnya.
Banyak sekali dalil tentang hal ini, di antaranya sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اُعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ: مَوْتِيْ، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ، ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيْكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ، ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِيْنَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا، ثُمَّ فِتْنَةٌ لاَ يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلاَّ دَخَلَتْهُ، ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُوْنُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي اْلأَصْفَرِ، فَيَغْدِرُوْنَ فَيَأْتُوْنَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِيْنَ غَايَةً، تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اِثْنَا عَشَرَ أَلْفًا.
“Perhatikanlah enam tanda-tanda hari Kiamat: (1) wafatku, (2) penaklukan Baitul Maqdis, (3) wabah kematian (penyakit yang menyerang hewan sehingga mati mendadak) yang menyerang kalian bagaikan wabah penyakit qu’ash yang menyerang kambing, (4) melimpahnya harta hingga seseorang yang diberikan kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya, (5) timbulnya fitnah yang tidak meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan pasti memasukinya, dan (6) terjadinya perdamaian antara kalian dengan bani Asfar (bangsa Romawi), namun mereka melanggarnya dan mendatangi kalian dengan 80 kelompok besar pasukan. Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang.”
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta