Membela Diri saat Hendak Dirampok, Belandang Tembakau di Probolinggo Kehilangan Jari Kelingking

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Aswar, Warga Desa jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, hampir menjadi korban perampokan. Peristiwa terjadi di jalan Desa Brani Kulon, Kecamata Maron. Meski barangnya lengkap, Namun Aswar harus kehilangan jari kelingkingnya.

Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/9/2023) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, Aswar yang bersama keponakannya Ali, hendak mengambil tembakau di Desa Brani Kulon. 

Baca Juga

Perangkat Desa di Probolinggo Jadi Korban Penganiayaan Kawanan Perampok

Sebelum tiba dilokasi, Aswar yang saat itu mengendarai mobil bak terbuka, tiba-tiba dicegat oleh dua orang tidak dikenal. Keduanya berpura-pura meminjam engkol, untuk memperbaiki motornya yang sedang macet.

Mendapati hal itu, Aswar bersama Ali langsung turun untuk membantu kedua orang tersebut. Namun sayang, salah satu dari diduga pelaku langsung mengalungkan Aswar dengan celurit, sembari meminta uang yang ada di dalam mobil.

Sontak saja Aswar langsung melakukan perlawanan, hingga akhirnya jari kelingking terputus dan mengalami luka-luka terkena sabetan celurit tersebut. Aswar dan Ali langsung berteriak meminta pertolongan, yang membuat kedua terduga pelaku melarikan diri.

Baca Juga

Rumah Nenek Aya di Probolinggo Dirampok, Korban Meninggal, Uang dan Motor Raib

Kepala Desa Jatiurip Muhammad Hendrik, membenarkan peristiwa yang dialami warganya tersebut. Hendrik menjelaskan, jika adanya perlawanan dari Aswar tersebut, membuat uang yang dibawa Aswar tidak sampai dibawa kabur.

"Belum ada yang dicuri, jadi ada perlawanan dari korban," ucapnya.

Peristiwa itu juga dibenarkan Kapolsek Maron AKP Agus Suprianto. Saat dikonfirmasi, Senin (25/9/2023), ia mengatakan kalau korban saat ini sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan.

"Informasi sementara pelaku 2 orang, dan untuk lain-lainnya mohon waktu, anggota sedang melakukan pengembangan," katanya.

Editor : Ahmad Hilmiddin