PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Nasi sisa (basi), biasanya dibuang atau dibuat pakan ternak oleh sebagian masyarakat. Namun di daerah Probolinggo, nasi sisa malah diolah menjadi cemilan yang renyah dan gurih.
Cangkaruk, adalah nama cemilan tersebut. Cemilan yang terbuat dari nasi basi itu, cukup diminati dan menjadi favorit masyarakat di Probolinggo, apalagi pada musim hujan. Untuk membuat Cangkaruk, nasi sisa terlebih dahulu dijemur hingga kering. Setelah itu, digoreng seperti kerupuk.
Rasanya yang khas mirip rengginang dan kriuk, menjadi salah satu alasan, cemilan ini akrab dengan lidah masyarakat Probolinggo. Selain itu, untuk membuat Cangkaruk biaya yang dikeluarkan cukup murah, hanya butuh minyak goreng dan nasi sisa.
Cangkaruk harus disimpan di tempat kedap udara, agar tidak melempem. Di mana bakal mengurangi kriuknya rasa Cangkaruk.
Cemilan Cangkaruk, bisa anda jumpai di warung-warung daerah Probolinggo. Dijual dengan harga Rp 500 per bungkusnya, dengan varian rasa pedas, asin dan manis.
Salah satunya di Warung Makya, areal Museum Probolinggo, Jalan Suroyo, Kota Probolinggo. Cangkaruk di warung setempat, dijual perbungkus dan konsumennya lumayan banyak.
"Tiap hari biasanya laku 20 bungkus Cangkaruk yang dijual dengan harga Rp 500 per bungkusnya. Cangkaruk yang kita jual, dijamin bersih dan rasanya cocok dengan lidah orang Probolinggo yaitu asin," jelasnya.
Sekadar tips bagi pembaca, dari pada nasi sisa dibuang. Alangkah baiknya, diolah menjadi cemilan Cangkaruk. Untuk kombinasi bumbunya, bisa sesuai selera masing-masing.
Membuat Cangkaruk, bahan utamanya yaitu karak atau nasi kering yang dijemur di bawah terik sinar matahari.
Editor : Ahmad Hilmiddin