PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Pemerintah Desa (PemDes) Roto, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo menggelar santunan anak yatim, kaum duafa, dan lansia di depan kantor Desa Roto, pada Selasa (8/8/2023).
Kegiatan tersebut menghadirkan majlis sholawat Khadijatul Qubro Ahlussunnah Waljama'ah, dibawah pimpinan majlis Syarifah Khadijah Binti Hasan Al Haddar, Pesantren Syalafiyah Brani Kulon, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan santunan tersebut, melibatkan 27 anak yatim dan 46 kaum duafa dari wilayah Desa Roto, Desa Sumber Duren, dan Desa Kertosuko. Tangis haru jemaah pecah, saat pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa tersebut.
Tak hanya itu, kegiatan santunan juga dimeriahkan dengan pembagian puluhan doorprise kepada jemaah dengan cara diberikan kupon undian yang diundi saat akhir acara.
Kepala Desa Roto, Sriyanto mengatakan, kegiatan santunan tersebut telah dipersiapkan sejak H-3, oleh seluruh panitia yang ada di Desa Roto.
"Santunan hari ini ada 27 anak yatim dan 46 kaum duafa yang ada di Desa Roto, Desa Sumber Duren dan Kertosuko", ungkapnya.
Ia berharap Majlis Khatijatul Qubro tersebut, bisa lebih berkembang dan jemaahnya bisa bertambah banyak. Itu karena, jemaahnya yang tidak hanya berasal dari Kecamatan Krucil, namun juga dari Kecamatan Tiris.
"Semoga kedepan majlis ini tambah besar dan kami dari pemerintah desa, sangat mensuport sekali adanya kegiatan ini," harap Kepala Desa berkharismatik tersebut.
Sementara perwakilan panitia, Hafiatur Rofiyah mengatakan, kegiatan tersebut rutin dilaksanakan secara berpindah-pindah, dari desa ke desa yang ada di Kecamatan Krucil dan Kecamatan Tiris.
"Kegiatan kali ini juga digelar santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa", ungkapnya.
Acara kali ini, lanjut Via, dihadiri sekitar 2400 jamaah dengan menghitung dari kupon yang telah dibagikan kepada para jemaah, saat masuk ke dalam acara.
"Jemaah diberikan kupon undian satu - satu dan saat ini, sudah ada 2400 kupon yang diberikan", ucapnya.
Ia berharap kegiatan tersebut bisa istiqomah dilaksanakan, jemaahnya semakin banyak dan memperluas lagi nilai - nilai keislaman. Di mana merupakan kegiatan rutinitas yang positif.
"Apalagi ibu - ibu yang ada di desa, meskipun memiliki kegiatan rutin yang berat, seperti menyabit, kerja di sawah, tapi saat ada majlis, mereka sangat antusias untuk hadir dan mengikuti acara tersebut", harapnya.
Kegiatan Majlis Khatijatul Qubro tersebut, masih berjalan sekitar 1 sampai 2 tahun namun sudah memiliki jemaah yang lumayan banyak dan khusus untuk muslimat saja.
Editor : Ahmad Hilmiddin