PROBOLINGGO,iNewsprobolinggo.id - Berbicara masalah cinta itu nggak pernah ada habisnya . Semua orang di dunia ini hidup ya karena cinta. Coba bayangin kalau nggak ada cinta? Wah bisa-bisa hidup rasanya hambar. Yang ada malah berantem terus, ya kan?
Biasanya untuk menggambarkan cinta, orang selalu menggunakan tanda atau gambar hati untuk melukiskan perasaannya yang paling dalam. Kok gitu? Kenapa nggak bujur sangkar atau lingkaran aja sih? Atau sekalian jajar genjang aja.
Ternyata ini alasan kenapa cinta selalu dilambangkan bentuk hati salam bertahun-tahun. Hal ini terlihat banyak sekali film dan novel merepresentasikan cinta. Ketika berbicara tentang cinta tidak mungkin tidak memikirkan simbol hati.
Bentuk hati menjadi ikon universal yang melambangkan cinta dan kasih sayang. Namun, mengapa bentuk hati dipilih sebagai bentuk cinta?.
Melansir Vermont Public, alasan kenapa cinta selalu dilambangkan bentuk hati karena terinspirasi dari tanaman silphium yang telah punah. Tanaman ini memiliki daun yang mirip bentuk hati manusia. Pada zaman Romawi tanaman silphium menjadi kunci obat kontrasepsi.
Pernyataan ini juga dibenarkan saat peneliti menemukan pahatan bentuk hati pada dinding reruntuhan kota kuno Cyrene. Kota ini dahulu menjadi pusat peradaban pada abad ke-7 SM.
Ternyata pahatan tersebut terinspirasi dari tanaman obat bernama silphium. Orang jaman dulu menggunakan tanaman ini untuk mencegah kehamilan.
Beberapa ahli mempercayai bentuk hati menginterpretasikan romantisme hati sebagai pengatur emosi dan cinta. Meski simbol hati tidak sepenuhnya merefleksikan bentuk hati manusia, tetapi hubungan cinta dan emosi menjelaskan mengapa memilih simbol ini
Melansir Scripps News mengatakan bahwa bentuk hati manusia berasal dari Mesir kuno pada 2500 SM. Ilustrasi ini mengilhami penggambaran hati manusia dan refleksi cinta yang dilambangkan dengan simbol.
Martin Kemp dan Pierre Vinken sebagai seorang cendekiawan menemukan bahwa hati sebagai bentuk cinta berasal dari tulisan filsuf Aristoteles dan tabib Galen. Keduanya menggambarkan hati manusia memiliki tiga bilik dengan lengkungan kecil pada bagian tengah.
Fisikawan asal Italia bernama Guido da Vigevano pada abad ke-14 pernah menggambarkan anatomi hati manusia mirip seperti Aristoteles. Minimnya teknologi pada saat itu membuat masyarakat mempercayainya.
Simbol hati sebagai representasi cinta mulai populer di Eropa pada abad ke-15. Mulanya cekungan pada simbol hati tidak begitu mencolok. Namun semakin berubah seiring perkembangan zaman dan semakin terkenal pada abad ke-19 pada perayaan valentine.
Editor : Ahmad Hilmiddin