PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Tradisi Idul Fitri unik apa yang paling kamu tunggu-tunggu pada saat lebaran? Lebaran merupakan momen kemenangan yang paling ditunggu oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Salah satunya di Indonesia.
Uniknya, di setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi idul fitri unik masing-masing dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini berlaku di masyarakat karena telah disesuaikan dengan budaya di daerah itu.
Hari Raya Idul Fitri atau lebaran disambut penuh suka cita oleh umat Islam seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim. Bahkan masyarakat Indonesia punya tradisi tersendiri menyambut lebaran.
Tiap daerah di Nusantara punya tradisi masing-masing dalam menyambut lebaran, tentu saja sangat unik dan bahkan ada yang terkesan ekstrem. Tradisi ini tentu saja digelar dalam rangkaian perayaan Idul Fitri.
Nah, berikut 7 tradisi unik lebaran di Indonesia dirangkum dari beberapa sumber.
1. Tradisi Nyembah Belari di Bintan
Tradisi ini biasanya mereka lakukan setelah takbir dikumandangkan di pagi hari, pada hari pertama Lebaran. Anak-anak usia enam tahun sampai Sekolah Dasar akan bersilaturahmi, dengan cara mendatangi rumah-rumah para tetangga secara beramai-ramai dan dilakukan secara cepat.
Uniknya, anak-anak itu tidak akan masuk ke dalam rumah yang dikunjungi melainkan hanya berdiri di depan teras sambil menunggu pernak- pernik yang diberikan oleh tuan rumah, tanpa paksaan atau syarat. Biasanya anak-anak ini akan membawa kantong plastik yang digunakan untuk membawa pernak-pernik tersebut.
2. Ngejot di Bali
Di Bali ada tradisi Ngejot, memberikan makanan rumahan kepada tetangga sekitar tanpa memandang agama yang dianut. Perwujudan tradisi budaya ngejot, menciptakan keharmonisan dan toleransi antar umat beragama yang ada di Bali.
3. Perang Topat di Lombok
Tradisi ini biasanya dilakukan para pria pada hari ke enam Lebaran. Tujuan dari dilakukannya tradisi ini, adalah untuk mempererat hubungan antar umat beragama di Lombok.
Sebelum memulai perang Topat atau perang ketupat, warga terlebih dahulu mengarak hasil bumi mengelilingi kampung. Para peserta percaya dengan melempar ketupat, keinginan dan harapan mereka dapat terkabul.
4. Tradisi Pukul Manyapu di Maluku
Digelar setiap tujuh hari setelah Idul Fitri. Dalam tradisi ini para peserta akan saling memukul dengan sapu lidi hingga badan mereka terluka. Para pemuda yang ikut serta akan dibagi dalam dua kelompok atau regu, dengan jumlah tiap regu minimal 10 orang.
Para peserta Pukul Manyapu biasanya menggunakan celana pendek, bertelanjang dada, dengan pengikat kepala berwarna merah yang melingkar di kepala, biasa disebut dengan kain berang. Meski saling memukul, tradisi ini dimaksudkan untuk perdamaian, jadi tak ada saling dendam.
5. Tumbilotohe di Gorontalo
Tradisio Tumbilotohe, mungkin menjadi tradisi yang paling ditunggu-tunggu saat Lebaran. Sejak tiga hari sebelum Idul Fitri atau lebaran hiasan lampu minyak akan dipasang oleh warga Muslim Gorontalo. Lampu lampu yang terpasang inilah yang akan menyemarakkan suasana Lebaran.
Uniknya lagi, lampu hias yang dipasang setiap rumah mengikuti jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Tradisi menghias rumah dengan lampu minyak, diketahui sudah dilakukan sejak abad ke-15 hingga sekarang.
6. Bedulang di Belitung
Masyarakat Bangka Belitung punya tradisi unik saat lebaran yakni Bedulang. Sesuai dengan namanya, terdapat sebuah dulang atau nampan yang diisikan berbagai macam lauk dengan piring-piring kecil. Lauk tersebut disantap menggunakan ketupat.
Beberapa masakan khas Belitung yang dihidangkan di atas bedulang adalah ayam masak ketumbar, sate ikan, oseng-oseng sayuran, dan sambal sereh. Sementara untuk kuenya, biasanya disajikan kue rintak dan kue putih.
7. Grebeg Syawal di Yogyakarta
Tradisi lebaran paling populer di Yogyakarta adalah Grebeg Syawal. Keraton Yogyakarta akan membuat tujuh gunungan yang nantinya akan di arak dari alun-alun kota menuju tiga tempat berbeda yakni Pura Pakualaman, Kantor Kepatihan dan Masjid Gede Kauman.
Editor : Ahmad Hilmiddin