get app
inews
Aa Text
Read Next : Fernanda : Saatnya Kota Probolinggo Memiliki Pemimpin Yang Tidak Mementingkan Kepentingan Pribadi

Kasihan ! 40 Tahun Kakek Sugiarto Hidup di Tengah Hutan Mangrove Probolinggo Tanpa Bantuan

Minggu, 30 Oktober 2022 | 15:51 WIB
header img
Tempat tinggal Agus Sugiarto ditengah mangrov (foto: Gianto/iNewsProbolinggo.id)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Agus Sugiarto (76) pria lanjut usia di Kota Probolinggo, selama 40 tahun lamanya diketahui hidup di tengah hutan mangrove berlokasi di Kelurahan/Kecamatan Mayangan. Ia tinggal sebatang kara, dengan menempati sebuah gubuk reot yang terbuat dari bambu. 

Pria yang mengaku kelahiran Yogyakarta ini, mengaku tidak memiliki keluarga lagi. Bahkan dia mengaku sudah lupa terhadap ke lima saudaranya, sekarang tinggal dimana. 

"Saya sudah tidak tahu lagi saudara-saudara saya itu tinggal dimana. Karena sudah puluhan tahun, tidak bertemu," katanya saat ditemu Minggu, (30/10/2022). 

Sebelum tinggal digubuk reot, di tengah hutan mangrove tersebut. Agus mengaku,sempat tidur di Alun-alun Kota Probolinggo. Untuk menyambung hidupnya, ia mengamen kemana-mana.

"Sejak tinggal di gubuk ini, saya sudah berhenti mengamen," katanya bercerita. 

Untuk menyambung hidupnya tinggal di tengah hutan mangrove, Agus mencari kerang dan udang. Bahkan, mencari barang bekas yang kemudian dijual lagi.

"Hasilnya ya untuk makan sehari-hari," tuturnya. 

Selama tinggal di tengah hutan mangrove, Agus mengaku tidak pernah takut meskipun sendirian. Dengan menggunakan lampu minyak tanah, dia tidur di dalam gubuk yang hanya berukuran 1 x 2 meter tersebut. Bahkan tempat tidurnya bercampur dengan dapur yang dibuatnya sendiri. 

"Ya beginilah nasib hidup saya. Setiap hari saya mencari kerang dan udang untuk makan," ungkapnya. 

Agus mengaku tidak mempunyai keinginan lagi, untuk pulang ke kampung kelahirannya. Selain karena kedua orang tuanya sudah meninggal, semua saudara kandungnya juga tidak tahu dimana mereka tinggal. 

"Karena saya sudah puluhan tahun tidak pernah ketemu," tuturnya. 

Pria yang kini mengaku sakit-sakitan itu menceritakan, ia meninggalkan Yogyakarta, tempat kelahirannya setelah putus sekolah dasar, kemudian ia merantau ke Probolinggo.

Dengan bekal kemampuan bisa memperbaiki kunci, ia lalu membuka tempat service kunci. Namun pekerjaan yang digelutinya itu tidak bertahan lama, sehingga memilih menjadi pengamen jalanan, untuk menafkahi hidupnya sendiri. 

Selama tinggal di tengah hutan mangrove, Agus juga mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. "Selama ini saya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah," katanya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut