PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Akibat hujan yang mengguyur Kabupaten Probolinggo, pada Kamis (6/10/2022) siang. Membuat tembakau milik petani yang sudah dirajang tidak kering, bahkan tembakau tersebut berwarna merah.
Salah satunya tembakau milik Sadrawi, warga Desa Sokaan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Pria berusia 60 tahun itu mengaku, kalau tembakau rajang miliknya sekitar 3 kwintal itu dipastikan harganya bakal menurun.
"Sebelumnya ditawar Rp 55 ribu perkilogramnya. Tapi kalau sekarang kayaknya sudah tidak sampai segitu. Karena sudah merah karena belum kering kemarin," terangnya. Jum'at (7/10/2022)
Agar tidak tambah parah, Sadrawi kembali menjemur tembakaunya di tempat semula. Namun hingga pukul 14.00 WIB, belum ada kesepakatan dengan pedagangnya terkait harga terbaru pasca tembakaunya terkena hujan.
"Kalau nanti harganya turun sampai 40 ribu, ini ruginya bisa Rp 4,5 juta sudah. Semoga saja tidak ada hujan lagi, di sawah masih banyak yang belum dipanen," paparnya.
Disamping itu, pedagang tembakau Imam Wahyudi menyatakan, kalau dirinya perlu berdiskusi lagi dengan petani, dikarenakan tembakau petani warnanya berubah merah bahkan ada yang menghitam. Karena jika begitu, kualitas menurun dan harganya bakal turun juga.
"Saya kan beli pas sudah kering dan bagus. Tapi untuk harganya saya tentukan sebelum dirajang, jadi kalau sudah rusak nanti harganya dirembuk lagi," katanya.
Editor : Ahmad Hilmiddin