PROBOLINGGO, iNews.id - Kebijakan Pemerintah yang berencana akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat puluhan nelayan di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo lesu.
Mereka terancam tidak bisa melaut atau menangkap ikan, karena biaya operasional akan melambung tinggi.
"Apalagi stok persediaan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) juga kerap langka semenjak satu bulan ini,"ujar salah seorang nelayan, Mustofa, Rabu (31/8/2022).
Mustofa menilai, kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM tersebut sebaiknya dikaji ulang. "Karena yang menjadi korban kebijakan itu rakyat kecil, terutama nelayan," ungkapnya.
Hal senada diakui nelayan lainnya, Ahmad Zainullah. Pria asal Kelurahan Mayangan itu mengatakan, sejak mendengar kabar pemerintah akan menaikkan harga BBM, rata-rata para nelayan resah. Mereka seperti enggan untuk melaut.
"Karena mereka berpikir biaya operasional melaut pasti akan naik," katanya.
Dengan mengeluarkan biaya operasional yang cukup tinggi itu, modal nelayan belum tentu kembali. "Ya kalau nangkap ikan dapat banyak. Makanya nelayan sekarang resah dengan rencana naiknya harga BBM itu," katanya.
Ahmad Zainullah mengaku setuju, jika pemerintah mengkaji ulang kebijakan tersebut. Apalagi BBM itu menjadi tolak ukur naik turunnya harga kebutuhan di masyarakat.
Editor : Ahmad Hilmiddin