BONDOWOSO, iNews.id - Pertandingan tinju amatir di ajang pekan olahraga provinsi (Porprov) Jawa Timur digelar di Alun-Alun RBA Ki Ronggo, Bondowoso, sudah memasuki seru setelah masuk ke semifinal.
Pertandingan semakin spektakuler ketika atlet tinju kontingen Kabupaten Bondowoso Dehan Chama Liyen melawan kontingen Kabupaten Ngawi Deni Winandi.
Sejak awal tampil Dehan yang menempati sudut biru sudah menunjukan teknik-teknik serangan fantastis dengan gerakan yang sangat lincah.
Dehan terlihat lebih mendominasi serangan ketimbang atlet tinju kontingen dari Kabupaten Ngawi.
Deni digempur habis-habisan oleh kontingen Bondowoso, sehingga membuat masyarakat yang memadati Alun-alun saat menonton bersorak-sorak ria.
Di semifinal itu Dehan menang angka atas Ngawi di kelas 51 dalam pertandingan cabang olahraga tinju amatir Porprov Jatim VII.
AKP. Slamet ketua Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Bondowoso optos atlet Bondowoso akan menyabet medali emas.
"Kami optimistis di pertandingan final Dehan akan mendapatkan medali emas Porprov Jatim," ujarnya pada media, Kamis (30/2/2022) malam.
Slamet menuturkan, 2 Orang kontingen tinju kota Ki Ronggo dipastikan masuk ke final, mereka akan memperebutkan medali emas.
"Mohon doa dan dukungannya ya masyarakat Bondowoso untuk Dehan, agar kontingen kami sukses di final nanti bawa medali emas," kata Slamet.
Sementara, Dehan Chama Liyen atlet tinju kontingen Bondowoso merasa bangga dengan kemenangan di semifinal yang mengalahkan atlet Ngawi.
Dia mengaku akan berusaha merebut medali emas untuk mengharumkan nama Bondowoso di ajang Porprov Jatim saat ini.
"Saya merasa bangga dengan apa yang sudah saya raih, intinya saya harus membawa nama harum Bondowoso besok di pertandingan final. Besok pokoknya saya harus bertanding habis-habisan," ungkapnya.
Dengan rasa optimis ia bisa memenangkan pertandingan di final nanti dan membawa medali emas.
"Saya sudah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari dengan latihan yang keras sebelum menjelang porprov ini, saya optimis bisa bawa medali emas untuk Bondowoso besok," tutupnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin