Jelang Idul Adha Mobil Pengangkut Hewan Harus Ada Rekomendasi Dinas Peternakan

PROBOLINGGO, iNews.id - Arus lalu lintas ternak terus diawasi seiring dengan menjelangnya hari raya Idul Adha. Baik kendaraan ternak yang berasal dari antar kota satu provinsi, maupun ternak antar provinsi. Hal itu dilakukan guna menekan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Medik Veteriner Muda pada Disperta Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan kalau pengawasan dilakukan dengan cara melakukan penyekatan dan pemeriksaan surat rekomendasi dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dinas terkait.
Jika ternak yang akan dikirim pada satu kota dalam satu provinsi, maka rekomendasinya dari dinas kabupaten/kota. Sedangkan pengiriman yang dilakukan pada lintas provinsi, maka surat rekomendasi dari pemerintah provinsi.
"Bisa dilakukan secara online, Tetapi biasanya ada syarat pengecekan hewan atau tes laboratorium. Tergantung kebijakan wilayah masing-masing," terangnya. Selasa (21/6/2022).
Menurutnya, prosedur pengiriman hewan ini lebih rumit jika dibanding dengan sebelum adanya PMK. Dimana pelaku usaha yang akan mengirim ternak hanya perlu membawa SKKH yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian.
Tetapi sejak adanya PMK saat ini SKKH akan dikeluarkan jika surat rekomendasi sudah diperoleh. Termasuk juga hewan kurban, perbibitan, penggemukan semua menggunakan rekomendasi.
"Kebijakan ini tidak berlaku pada empat wilayah wabah. meliputi sidoarjo, gresik, lamongan, mojokerto, yang tidak diperbolehkan mengirim atau menerima ternak," katanya.
Editor : Ahmad Hilmiddin