Menguak Misteri Museum Dokter Mohammad Saleh Probolinggo

PROBOLINGGO, iNews.id - Museum Dokter Mohammad Saleh Kota Probolinggo, tak hanya menyimpan sejarah, namun juga menyimpan seribu mistik. Tak heran, jika museum tersebut hingga kini masih utuh keberadaannya. Bahkan bangunan tua yang dibangun pada jaman penjajahan Belanda itu menjadi salah satu ikon yang perlu dijaga kelestariannya.
"Museum ini tak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga penuh misteri," ujar staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Syaful Nursyahid saat ditemui iNewsProbolinggo.id, Selasa (21/6).
Dia menceritakan, sebelum menjadi museum, bangunan itu merupakan rumah pribadi milik Mohammad Saleh. Dia seorang dokter yang pertama kali di Probolinggo pada zaman penjajahan Belanda. "Sampai sekarang bekas obat-obatannya sewaktu praktek dulu masih ada. Dan dijadikan sebuah peninggalan," katanya.
Yang paling menarik, kata Syaiful Nursyahid, museum itu dihuni oleh seorang Noni-Noni Belanda yang hingga saat ini menjadi cerita bagi warga Kota Probolinggo. "Terkadang dia itu muncul di malam hari," katanya.
Tak hanya sosok makhluk astral, namun benda-benda pusaka lainnya juga banyak. Seperti keris, tombak dan benda-benda pusaka lainnya. "Sampai sekarang tidak ada yang berani mengambilnya," katanya.
Menurut Syaiful Nursyahid, di belakang bangunan museum itu terdapat sebuah sumur tua. Namun sayang, sumur tua itu sudah ketimbun tanah.
"Padahal di sumur itu banyak benda-benda pusakanya," tandasnya.
Museum dokter Mohammad Saleh itu berada di Jalan dr Saleh, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran. Lokasinya sekitar 200 meter dari kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo. Bahkan sampai sekarang museum itu seringkali dikunjungi wisatawan. "Banyak yang berkunjung, terutama pelajar dan mahasiswa," pungkasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin