PROBOLINGGO, iNews.id - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan membuat dampak kepada pedagang yang menggunakan olahan daging. Salah satu contohnya usaha kuliner bakso yang merugi karena sepi pembeli. Hal itu dirasakan oleh pedagang bakso dan mie ayam, asal warga Desa/Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.
Pemilik usaha tersebut, Saleh mengatakan dalam waktu satu bulan terakhir jumlah pelanggan menurun, alhasil penghasilannya pun turut berkurang. Dimana yang semula mendapat keuntungan Rp 800 ribu, sampai Rp 1,5 juta.
Sedangkan untuk saat ini untuk mengumpulkan uang Rp 500 ribu saja tergolong sulit. Karenanya ia jam buka warung bakso tersebut dikurangi.
"Kalau dulu dari pukul 09.00 WIB pagi, sampai pukul 20.30 WIB. Namun untuk hari ini buka sampai pukul 16.00 WIB. Bahkan pernah jual hanya 10 porsi saja," paparnya. Senin (20/6/2022)
Saleh mengaku kalau sebelum masa PMK ini dirinya juga sempat alami penurunan omset pada masa pandemi covid-19 beberapa waktu lalu. Dimana banyak orang yang takut keluar rumah karena virus tersebut, termasuk larangan untuk tidak berkerumunan.
Menurutnya hal itu juga dirasakan oleh hampir seluruh pedagang yang usahanya menggunakan olahan daging.
"Saya kira setelah corona saya bisa bangkit dan memajukan usaha saya. Tapi sekarang ada penyakit sapi," katanya.
Ia berharap wabah ini segera berakhir, agar kerugian pedagang bakso tidak sampai berlarut-larut sejak masa covid-19.
Editor : Ahmad Hilmiddin