Sambutan pembukaan diikuti dengan pemotongan pita oleh Konjen RI menandai diresmikannya booth Remarkable Indonesian Coffee. Selain peserta yang difasilitasi kementerian, terdapat dua perusahaan supplier biji kopi Indonesia lainnya seperti PT. Sulotco Jaya Abadi dari PT. Kapal Api Global, Indocoffee dan Belift Green Beans. Terdapat pula booth diaspora Indonesia bernama DK Automations LLC dengan produk unggulannya yaitu BOSe Tamper (tamper kopi elektronik).
Dalam SCE Boston kali ini, sebuah perusahaan Indonesia bernama Charta Global juga berhasil memenangi kompetisi berkategori Best New Product dengan produknya bernama Foopak, yaitu gelas kertas yang dapat didaur ulang.
Dengan kasus Covid-19 yang semakin melandai di AS dan sejumlah prokes (Protokol kesehatan) Covid-19 yang dilonggarkan serta masyarakat setempat sudah mulai nyaman mengunjungi tempat/gedung pertemuan, KJRI New York optimis bahwa jumlah pengunjung dan potensi jumlah kontrak pada SCE Boston tahun ini akan jauh lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya.
Selama pandemi Covid-19, ekspor kopi ke AS sempat menurun 21% pada tahun 2020 dengan nilai USD234 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD301 juta. Pada tahun 2021, ekspor kopi ke AS juga terus menurun 10% atau sekitar USD209 juta.
Pada tahun 2022, ekspor kopi Indonesia ke AS sudah mulai membaik di kisaran USD51,8 juta hanya pada bulan Januari-Februari 2022. Pada tahun 2021, total perdagangan komoditas kopi di AS bernilai USD10,2 milyar.
Sementara kebutuhan akan supplai komoditas kopi di AS pada tahun 2021 meningkat sebesar 19% atau naik USD1,4 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pangsa pasar yang besar tersebut, ekspor komoditas kopi Indonesia ke AS dapat terus ditingkatkan.
Eksportir utama kopi ke AS saat ini dipegang oleh Kolombia dengan nilai ekspor sebesar USD1,3 miliar diikuti dengan Brazil sebesar USD1,2 miliar.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait