BOSTON, iNews.id - Indonesia kembali berpartisipasi dalam acara Specialty Coffee Expo (SCE) Boston, Massachusetts, pada tanggal 8-10 April 2022. Sebagai ajang pameran kopi terbesar di Amerika Serikat, partisipasi Indonesia dalam acara ini adalah strategi tepat dalam mempromosikan produk-produk kopi Indonesia unggulan pada pasar internasional.
SCE Boston diikuti oleh 406 booth dari berbagai lini produksi kopi seperti supplier green bean, roastery, produksi kopi kemasan, produsen alat penyeduh kopi dan berbagai produk-produk pendukung industri kopi dan lain sebagainya.
Didukung oleh KJRI New York, KBRI Washington DC, ITPC Chicago dan ITPC Los Angles, partisipasi Indonesia dalam SCE Boston kali ini diikuti oleh Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Koperasi & UKM RI dan Kementerian Pertanian RI dengan total 19 peserta/perusahaan binaan.
Selain dukungan dari perwakilan RI dan kementerian, dari pihak perbankan Bank Indonesia New York, BNI New York, BRI New York, Bank Mandiri juga turut berpartisipasi dengan menghadirkan mitra UKM Indonesia beserta dukungan fasilitas.
Konjen RI New York, Dr. Arifi Saiman, MA yang didampingi oleh Ketua DWP KJRI New York, Endang Wahyu Kinasih Arifi, dalam sambutan pembukaannya pada booth Remarkable Indonesian Coffee menyampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi atas pembukaan booth Indonesia.
Sambutan pembukaan diikuti dengan pemotongan pita oleh Konjen RI menandai diresmikannya booth Remarkable Indonesian Coffee. Selain peserta yang difasilitasi kementerian, terdapat dua perusahaan supplier biji kopi Indonesia lainnya seperti PT. Sulotco Jaya Abadi dari PT. Kapal Api Global, Indocoffee dan Belift Green Beans. Terdapat pula booth diaspora Indonesia bernama DK Automations LLC dengan produk unggulannya yaitu BOSe Tamper (tamper kopi elektronik).
Dalam SCE Boston kali ini, sebuah perusahaan Indonesia bernama Charta Global juga berhasil memenangi kompetisi berkategori Best New Product dengan produknya bernama Foopak, yaitu gelas kertas yang dapat didaur ulang.
Dengan kasus Covid-19 yang semakin melandai di AS dan sejumlah prokes (Protokol kesehatan) Covid-19 yang dilonggarkan serta masyarakat setempat sudah mulai nyaman mengunjungi tempat/gedung pertemuan, KJRI New York optimis bahwa jumlah pengunjung dan potensi jumlah kontrak pada SCE Boston tahun ini akan jauh lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya.
Selama pandemi Covid-19, ekspor kopi ke AS sempat menurun 21% pada tahun 2020 dengan nilai USD234 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD301 juta. Pada tahun 2021, ekspor kopi ke AS juga terus menurun 10% atau sekitar USD209 juta.
Pada tahun 2022, ekspor kopi Indonesia ke AS sudah mulai membaik di kisaran USD51,8 juta hanya pada bulan Januari-Februari 2022. Pada tahun 2021, total perdagangan komoditas kopi di AS bernilai USD10,2 milyar.
Sementara kebutuhan akan supplai komoditas kopi di AS pada tahun 2021 meningkat sebesar 19% atau naik USD1,4 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pangsa pasar yang besar tersebut, ekspor komoditas kopi Indonesia ke AS dapat terus ditingkatkan.
Eksportir utama kopi ke AS saat ini dipegang oleh Kolombia dengan nilai ekspor sebesar USD1,3 miliar diikuti dengan Brazil sebesar USD1,2 miliar.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait