Pedagang Bendera di Probolinggo Keluhkan Sepinya Pembeli, Tren Bendera One Piece Jadi Tantangan Baru

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia, para pedagang bendera merah putih di Kota Probolinggo menghadapi masa-masa sulit. Penjualan mereka merosot tajam, kalah bersaing dengan toko online dan tren bendera bergambar karakter anime populer.

Haris (28), pedagang musiman asal Bandung yang membuka lapak di Jalan Mastrip, mengatakan bahwa pendapatannya terus menurun sejak tiga tahun terakhir. “Sudah gak seperti dulu. Dulu banyak yang beli, sekarang sepi sekali,” ucapnya saat ditemui, Selasa (5/8/2025).

Ia menjajakan berbagai jenis bendera, umbul-umbul, dan dekorasi khas kemerdekaan. Harga bendera dibanderol antara Rp 25 ribu hingga Rp 60 ribu, tergantung ukuran.

Menurut Haris, dua hal utama yang membuat dagangannya kurang laku adalah maraknya pembelian lewat internet dan menurunnya antusiasme warga dalam memasang bendera.

“Orang sekarang lebih senang beli online. Lebih praktis katanya. Kita yang jual di jalanan jadi kalah,” jelasnya.

Selain itu, Haris menyebut tren baru yang muncul belakangan ini cukup mengganggu penjualan bendera merah putih, yaitu bendera bergambar karakter anime One Piece.

“Banyak yang nyari bendera One Piece, terutama sopir truk. Biasanya mereka beli bendera merah putih, sekarang tanya yang kartun itu,” ujarnya.

Meski peluang pasar ada, Haris enggan menjual bendera nonnasional tersebut. “Saya gak berani jual yang model begitu. Bisa jadi masalah,” katanya.

Kondisi ini dialami juga oleh rekan-rekannya sesama pedagang. Haris menyebut bahwa dalam satu tim yang berisi tujuh orang, semuanya merasakan penurunan omzet. “Tiga tahun lalu masih bisa dapet Rp 10 juta-an. Sekarang makin turun tiap tahun,” tuturnya.

Para pedagang berharap semangat kemerdekaan tetap hidup dan masyarakat kembali antusias menyemarakkan 17 Agustus dengan memasang bendera merah putih di rumah-rumah dan kendaraan.

Editor : Arif Ardliyanto