PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Sejumlah wisata baru di Kabupaten Probolinggo terus bermunculan, salah satunya wisata Pantai Greenthing atau yang lebih dikenal dengan Greenthing Beach. Lokasinya berada di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Probolinggo.
Ada yang menarik di tempat wisata ini, dimana tepat di sebelah utara lokasi wisata merupakan sebuah dusun yang hilang. Dusun bernama Grinting itu hilang termakan abrasi laut sejak puluhan tahun lalu.
Karena itu pengelola bersama pemerintah setempat sepakat menamai wisata itu menjadi Greenthing Beach, plesetan dari dusun yang hilang. Nama itu di pilih sebagai tanda penghormatan terhadap dusun tersebut.
Selain tempat wisata, Pantai Greenthing itu juga dikenal sebagai tempatnya kerang dengan jumlah yang melimpah. Sehingga di musim-musim tertentu ketika air laut sedang surut, pengunjung dapat mencari kerang.
Tidak hanya itu, di musim kemarau, pengunjung juga dapat menikmati sunset atau pemandangan matahari terbenam. Sembari menikmati kopi atau es yang sudah dijual di dalam lokasi wisata.
Untuk menuju pantai ini cukup mudah, pengunjung hanya perlu mencari Pesantren Nurul Jadid. Dari pesantren itu, kemudian ke utara sekitar 3 kilometer, hingga sampai di Kantor Desa Randutatah. Lokasinya tepat di belakang kantor desa.
Untuk masuk pada wisata ini, pengunjung cukup membayar jasa penitipan motornya seharga Rp 5 ribu untuk kendaraan roda dua, dan Rp 10 ribu untuk kendaraan roda empat, sementara tiket masuk gratis.
Saat ditemui pada Senin (13/1/2024), salah seorang pengelola Farhan Abbas menjelaskan, setiap harinya pengunjung yang datang di wisata Greenthing Beach itu rata-rata 100-180 orang. Sementara di hari libur, Sabtu dan Minggu mencapai 400 orang.
Datangnya ke Greenthing Beach itu juga beragam, ada yang hanya ingin sekedar menikmati ketenangan di pinggir pantai, ada juga yang mandi, ada pula yang mencari kerang untuk dibawa pulang atau bahkan di bakar di tempat.
"Mayoritas para pengunjung itu para pemuda, ada juga yang bareng keluarganya. Namun untuk pemuda rata-rata anak kuliahan itu," terangnya.
Saat ditanya mengenai nama Greenthing Beach, Abbas membenarkan jika nama Greenthing itu plesetan dari nama Dusun Grinting yang telah hilang termakan abrasi laut. Karena itu sebagai bentuk penghormatan pihaknya langsung sepakat menamai Greenthing.
"Saya tidak tahu persis, karena saya belum lahir waktu itu. Tapi semua sesepuh desa membenarkan dusun hilang ini," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung Alfiana mengatakan, bahwa awal mula kedatangannya di Greenthing Beach karena penasaran. Setelah tahu nyaman untuk mengisi liburan, maka hampir setiap minggu dirinya ke lokasi tersebut.
Kadang ia datang sendiri, kadang bersama teman, bahkan sesekali mengajak keluarga untuk menikmati pemandangan laut di Greenthing Beach
"Saya kalau libur hari Minggu itu sering jalan-jalan, nah setelah tahu pantai ini (Greenthing Beach, red) saya memilih sering kesini saja," akunya.
Selain karena suasananya yang nyaman, untuk masuk pantai juga tidak merogoh gocek yang cukup mahal, dan pas di kantong.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait