Namun, di balik layar, kenyataannya jauh berbeda. Pihak berwenang akhirnya menyelidiki kisah Xiao dan menemukan bahwa ibu angkat yang ia sebutkan sebenarnya adalah ibu kandungnya sendiri. Lebih mengejutkan lagi, ibu Xiao tidak mengalami gangguan mental seperti yang sering digambarkan dalam video-video tersebut.
Pada 4 September, Xiao bersama ibu kandungnya dan dua anggota timnya ditahan oleh polisi selama 10 hari karena dianggap membuat cerita palsu demi keuntungan pribadi dan mengganggu ketertiban umum.
Kasus Xiao bukan yang pertama. Pada Maret 2024, delapan orang yang terlibat dalam dua akun media sosial populer dijatuhi hukuman penjara setelah terbukti membuat iklan palsu saat menjual barang secara online.
Mereka berpura-pura menjadi petani miskin di pegunungan Sichuan dan berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 10 juta yuan atau sekitar Rp21,5 miliar dari hasil manipulasi tersebut.
Kisah ini memicu kemarahan dan frustrasi di kalangan netizen. Banyak yang merasa tertipu dan berkomentar bahwa tindakan tersebut mencerminkan kurangnya etika. Beberapa menyatakan, “Dia tidak memiliki batasan etika dan harus dihukum berat,” sementara yang lain menyoroti dampak buruk dari manipulasi semacam ini terhadap kepercayaan publik.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait