Setelah menyampaikan pidato, Sarjiya langsung mendatangi ibundanya sambil bersujud dan memeluknya dengan erat.
Ia juga menyalami keempat saudari perempuannya. Sayangnya, ayahnya tidak bisa hadir dalam momen pengukuhan tersebut karena telah berpulang. “Maturnuwun Bu,” kata Sarjiya dengan terbata-bata.
Sarjiya menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pengkol, Kulon Progo pada tahun 1987, lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Brosot pada tahun 1990.
Pendidikan sekolah menengahnya diselesaikan di SMAN 1 Teladan Kota Yogyakarta pada tahun 1993 dan pada tahun yang sama melanjutkan kuliah di S1 Teknik Elektro UGM.
Pendidikan S2 dilanjutkannya di Magister Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, lulus pada tahun 2002. Pendidikan doktoralnya diselesaikan di prodi Electrical Engineering, Chulalongkorn University, Thailand.
Dalam pidato pengukuhan yang berjudul "Integrasi Variable Renewable Energy dalam Perencanaan dan Operasi Sistem Tenaga Listrik Menuju Transisi Energi Berkelanjutan," Sarjiya menyatakan bahwa untuk mencapai transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia, diperlukan pemanfaatan secara optimal seluruh potensi energi, baik terbarukan maupun non-terbarukan.
Dengan karakteristik intermitensinya, integrasi potensi variable renewable energy ke dalam grid untuk memenuhi kebutuhan energi nasional menghadapi banyak tantangan.
Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam perencanaan dan operasi sistem tenaga untuk memastikan layanan energi listrik yang handal, aman, dan berkualitas dapat diberikan kepada konsumen dengan biaya penyediaan yang ekonomis.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait