PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Bau kentut bisa bervariasi dari sedikit menyengat hingga sangat mengganggu, dan penyebabnya bisa beragam. Berikut beberapa faktor yang dapat membuat kentut menjadi sangat bau:
Makanan:
Makanan tinggi sulfur: Makanan yang mengandung sulfur seperti telur, brokoli, kubis, daging merah, dan bawang dapat menghasilkan gas yang berbau busuk seperti telur busuk ketika dicerna di usus.
Makanan berlemak dan berminyak: Makanan yang tinggi lemak dan minyak dapat dicerna lebih lambat, sehingga gas yang dihasilkan tertahan lebih lama di usus dan menjadi lebih bau.
Pemanis buatan: Pemanis buatan tertentu, seperti sorbitol dan mannitol, sulit dicerna oleh beberapa orang dan dapat menyebabkan kembung dan kentut bau.
Intoleransi makanan: Intoleransi terhadap makanan tertentu, seperti laktosa atau gluten, dapat menyebabkan gas berlebih dan kentut bau.
Kesehatan pencernaan:
Sembelit: Ketika feses tertahan di usus besar untuk waktu yang lama, bakteri di usus dapat menghasilkan gas yang lebih bau.
Gangguan pencernaan: Kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Crohn, dan kolitis ulseratif dapat menyebabkan gas berlebih dan kentut bau.
Disbiosis: Ketidakseimbangan bakteri baik dan buruk di usus dapat menyebabkan gas berlebih dan kentut bau.
Obat-obatan:
Antibiotik: Antibiotik dapat membunuh bakteri baik di usus, yang dapat menyebabkan disbiosis dan kentut bau.
Obat pencahar: Obat pencahar dapat mempercepat pergerakan feses di usus besar, yang dapat menyebabkan gas berlebih dan kentut bau.
Faktor lainnya:
Merokok: Merokok dapat merusak sistem pencernaan dan menyebabkan gas berlebih dan kentut bau.
Stres: Stres dapat mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan gas berlebih.
Penting dicatat:
Kentut bau sesekali biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, jika Anda mengalami kentut bau yang terus-menerus, disertai dengan gejala lain seperti sakit perut, diare, atau penurunan berat badan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait