PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id – Konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun, dan belum ada tanda-tanda akan segera berakhir. Salah satu faktor yang mempersulit penyelesaian konflik ini adalah pertahanan Palestina yang sulit ditembus oleh Israel.
Pertahanan Palestina terdiri dari beberapa elemen, yaitu:
- Tanah: Jalur Gaza dan Tepi Barat merupakan wilayah yang berbukit-bukit dan sulit dijangkau oleh tank dan kendaraan lapis baja Israel.
- Terowongan: Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, telah membangun jaringan terowongan bawah tanah yang luas, yang dapat digunakan untuk menyerang Israel atau untuk mengevakuasi warga sipil.
- Rumah-rumah: Penduduk Palestina sering menggunakan rumah mereka sebagai benteng pertahanan, yang membuat Israel kesulitan untuk menyerang mereka tanpa menimbulkan korban sipil.
Keberhasilan Palestina dalam mempertahankan diri dari Israel telah menjadi motivasi bagi para pejuang Palestina lainnya. Hal ini juga telah membuat Israel kesulitan untuk mencapai tujuannya dalam konflik ini.
Israel Tidak Mudah Meratakan Palestina
Israel memiliki keunggulan militer yang signifikan dibandingkan Palestina, baik dari segi persenjataan, teknologi, maupun anggaran. Namun, Israel tidak mudah untuk meratakan Palestina.
Salah satu alasan utamanya adalah karena Israel khawatir akan menimbulkan korban sipil yang besar. Israel juga khawatir akan memicu kemarahan dunia internasional, yang dapat berdampak negatif pada dukungan internasional terhadap Israel.
Selain itu, Israel juga khawatir akan menciptakan kelompok teroris baru di Palestina. Jika Israel menghancurkan Palestina secara total, maka para pejuang Palestina yang selamat akan menjadi semakin radikal dan akan terus berjuang untuk melawan Israel.
Oleh karena itu, Israel memilih untuk menggunakan kekuatan militer secara terbatas dalam konflik dengan Palestina. Israel berharap bahwa dengan cara ini, Israel dapat mencapai tujuannya tanpa menimbulkan korban sipil yang besar dan tanpa memicu kemarahan dunia internasional.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait
