Seorang Mahasiswa di Probolinggo Mengeluh, Gegara Harus Antri BBM dengan Pengecer di SPBU

Ahmad Didin
Antrean pengisian BBM Pertalite di SPBU Kebonagung, (iNewsProbolinggo.id/Dony)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Antrian kendaraan bermotor untuk mendapatkan BBM bersubsidi jenis Pertalite, juga terpantau di SPBU Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Tidak hanya kendaraan roda dua, kendaraan roda empat pun terpantau membentuk antrean, dan mengular hingga nyaris mendekati tepian jalur Pantura Probolinggo - Situbondo.

Keberadaan para pengecer BBM bersubsidi, diduga menjadi salah satu faktor terjadinya antrean tersebut. Itu karena, keberadaan para pengecer lebih mendominasi antrean BBM, dibanding konsumen umum.

Kondisi tersebut dikeluhkan oleh sebagian masyarakat, yang memiliki keterbatasan untuk menunggu panjangnya antrean tersebut. Seperti yang diungkapkan Doni, salah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang ada di Probolinggo.

Doni mengaku kerap kali dibuat kesal, dengan kondisi SPBU yang sering terjadi antrean pengisian BBM. Apalagi saat kondisi siang hari, ia terpaksa harus berpanas-panasan hanya untuk mendapatkan BBM.

"Mau marah tapi memang harus antri, padahal saya ngisinya paling cuman Rp 25 ribu. Tapi harus mengalah dengan pengecer, yang ngisinya bisa sampai Rp 100 ribu. Dan mereka (pengecer) jumlah lebih dari satu orang,"ungkap Doni, Minggu 29/10/2023.

Kekesalannya semakin memuncak, sebut Doni, lantaran ia kerap kali mendapati sejumlah kendaraan roda empat diduga pengecer, yang mengisi BBM Pertalite. Itu karena, kendaraan yang dipakai kerap kali dijumpai di SPBU setempat.

"Ada beberapa mobil sepertinya pengecer, sehari bisa lebih dari satu kali mengisi di SPBU. Kalau memang iya itu pengecer, kasihan yang lainnya apabila sama SPBU tetap dilayani,"keluh pemuda asal Desa Karangbong tersebut.

Doni berharap, pihak SPBU bisa membagi waktu pengisian secara adil, antara tengkulak dan konsumen umum. Itu karena, jumlah BBM yang dibutuhkan berbeda. Yakni BBM untuk kepentingan pribadi, dan pengecer yang dijual kembali. 

 "Saya harap ada pengawasan ketat dari pemerintah maupun pihak berwajib. Karena aturannya kan informasinya dilarang,"pungkasnya.

Sementara diberitakan iNewsProbolinggo.id sebelumnya, kondisi yang sama juga dialami salah seorang pemotor saat mengisi BBM pertalite di SPBU Semampir. Bersangkutan dibuat kesal, karena harus mengantri dengan pengecer untuk mendapatkan BBM bersubsidi jenis pertalite.

Ironisnya, para pengecer dalam membeli BBM bersubsidi itu, malah menggunakan motor dengan tangki modifikasi berukuran jumbo.

Dikonfirmasi itu, pengawas di SPBU setempat, Atemyadi, mengatakan untuk pengisian sepeda motor maksimal Rp.100 ribu. sekali mengisi.

"Satos ebuh sekali ngeseh, tadek betes berempah kaleh ngeseh (seratus ribu sekali mengisi, tidak ada pembatasan berapa kali mengisi, red)", ungkapnya, Sabtu (28/10/2023).

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network