Sharon pertama kali mengalami stroke ringan pada bulan Desember 2005 dan menerima pengencer darah sebelum mengalami pendarahan otak parah pada tanggal 4 Januari 2006. Setelah berbulan-bulan perawatan di rumah sakit Yerusalem, di mana dia awalnya dirawat, Sharon dipindahkan ke fasilitas perawatan jangka panjang di rumah sakit Tel Hashomer.
Pada suatu titik, dia dibawa pulang untuk sementara waktu, tetapi kemudian kembali ke rumah sakit, di mana dia tinggal sejak saat itu. Sharon juga menjalani operasi untuk memasang selang makanan yang menyediakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuhnya.
Namun, penyumbatan justru terjadi di otaknya, yang mengakibatkan kerusakan pada seluruh tubuhnya, bahkan hingga membusuk, meskipun dia masih hidup. Selama berada dalam koma, organ-organ tubuhnya mengalami kerusakan berangsur-angsur dan membusuk hingga tidak berfungsi lagi.
Meskipun telah dipasang berbagai peralatan medis canggih selama delapan tahun, namun hal tersebut tidak mampu mencegah saat ajal menjemputnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait