"Pengerjaan itu terkesan asal-asalan, kelihatan betul pavingnya tidak rata atau bergelombang. Penyebabnya tanah uruk di bawahnya atau tukang yang pasang paving kurang baik, karena kayaknya tergesa- gesa untuk mencapai target saja, tanpa memperhatikan hasilnya," ujar
Disisi lain Robit Riyanto, anggota Komisi III fraksi PPP menyoroti pembangunan plesteran depan RSUD Ar Rozi yang kunjung belum diperbaiki, usai temuan Sidak sebelumnya.
"Masalah plesteran ini saja belum kelar, kita liat bersama bagaimana amburadulnya pemasangannya. Ironisnya lagi yang masalah plesteran belum kelar, tambah lagi masalah paving yang amburadul," jelas Robit.
Anggota DPRD Kota Probolinggo bertubuh gempal itu juga berharap, proyek RSUD Ar Rozy yang menelan kurang lebih Rp 300 miliar itu pengerjaannya jangan dibuat main-main.
"RSUD ini dibangun dengan uang rakyat, yang kita semua tahu menelan ratusan miliar, dan merupakan visi misi Wali Kota Probolinggo kita berharap pengerjaannya jangan hanya kejar target saja, tanpa berfikir hasilnya," pungkasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait