Lomba Pasang Udeng dan Jarik, Warnai Perayaan Yadnya Kasada Suku Tengger Bromo

Raphel Azizah
Antusias peserta lomba pasang udeng dan jarik Tengger dalam rangkaian Perayaan Yadnya Kasada (foto : iNewsProbolinggo.id/Raphel)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id – Rangkaian Perayaan Yadnya Kasada 2023 di lereng Gunung Bromo, puluhan pelajar Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Probolinggo mengikuti lomba pasang udeng dan jarik Tengger.

Di mana lomba pasang udeng tersebut, digelar di SDN Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, pada minggu (4/6/2023).

Lomba tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian didampingi sesepuh Suku Tengger Supoyo. Selain itu, juga dihadiri perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo.

Lomba pasang udeng dan jarik Tengger ini, dewan juri melakukan penilaian berdasarkan kerapian, dan ketepatan waktu.

Lomba pasang udeng tingkat SD dijuarai oleh Sindhu, salah satu siswi SD Ngadisari II. Sedangkan untuk juara ke dua, diraih oleh Davinco pelajar asal SD Ngadisari I.

Sedangkan untuk lomba pasang jarik Tengger tingkat SD, Dijuarai oleh Carolina pelajar asal SD Jetak. Dan posisi ke dua dimenangkan oleh Aqilla, pelajar asal SD Sapikerep II. Serta juara ketiga dimenangkan oleh Cincin Rejeki, pelajar asal SD Jetak.

Untuk lomba pasang udeng tingkat SMP, posisi juara utama dimenangkan oleh Abhisheka, posisi kedua dimenangkan oleh Dirman, dan juara ketiga oleh Ariella.

Ketiga pelajar tersebut, berasal dari SMP Negeri Sukapura. Untuk lomba Jarik Tengger tingkat SMP diisi oleh Devi, pelajar asal SMP 7 Sukapura dengan posisi juara utama.


Sedangkan juara kedua diraih Marsalina Andrian dari SMPN 7 Sukapura dan juara ketiga diraih Siska dari SMPN 3 Sukapura.

Kadiskominfo Kabupaten Proboliggo, Yulius Christian mengatakan, lomba pasang udeng dan jarik tengger digelar sebagai edukasi model dan cara memasang udeng dan jarik Tengger, secara benar kepada pelajar.

“Mudah-mudahan lomba memasang udeng ini, kedepannya lebih baik dan lebih meriah lagi,” terangnya.

Menurut Yulius, kemampuan memasang udeng yang benar sangatlah penting, serta memerlukan ketrampilan khusus, sesuai dengan ajaran para orang tua masing – masing.

“Udeng Tengger ini, nantinya yang akan digunakan oleh pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, pada setiap kegiatan. Sesuai dengan SK Bupati Probolinggo. Jadi, bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, diwajibkan untuk menggunakan udeng Tengger,” ucapnya.



Hal senada diucapkan sesepuh suku tengger, Supoyo. Memakai udeng itu, sebutnya, memiliki makna gambaran Trimurti, yakni Brahma, Wisnu, dan Siwa yang merupakan awal mula lahirnya kehidupan.

“Dari makna itu bahwa Anna, Urip, mati itu ada karena Tuhan Yang Maha Esa. Kita itu hidup karena Tuhan Yang Maha Esa dan kita mati itu juga karena Tuhan Yang Maha Esa,” tandasnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network