Sering Konsumsi Makanan Berjamur Sebabkan Penyakit Demensia, Berikut Gejalanya !

Sulistiyowati
Sumber foto okezone

PROBOLINGGO,iNewsprobolinggo.id - Demensia adalah penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.

Ketika seseorang kena demensia, mereka biasanya mengalami penurunan kemampuan fungsi otak, atau dikenal dengan istilah pikun yang disebabkan oleh kerusakan sel otak di bagian otak tertentu.

Kerusakan sel otak di bagian otak tertentu tersebut, memengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi dengan saraf lain di tubuh dan menimbulkan gejala pada area otak yang terkena. Meski familiar dialami oleh lansia, kalangan umur 60 sampai 65 tahun. Tetapi, gejala awal kondisi ini sudah mulai bisa dirasakan saat berusia 30-40 tahun.

Bukan hanya susah mengingat atau kerap lupa, tapi demensia juga bisa menimbulkan beberapa tanda atau gejala yang unik alias tak biasa. Melansir The Sun, berikut enam tanda gejala tak biasa dari demensia yang patut diwaspadai.

1. Bingung menghitung uang : Menurut Institut Penuaan Nasional AS, kesulitan dalam menghitung uang atau membayar sesuatu saat membeli sesuatu, kesulitan memahami laporan bank ini merupakan beberapa tanda pertama yang terlihat dari penyakit Alzheimer.

2. Sering mimpi buruk : Peneliti klinis yang berspesialisasi dalam neurologi di University of Birmingham, Dr. Abidemi Otaiku, menemukan bahwa anak yang di usia 7 sampai 11 tahun yang sering mengalami mimpi buruk berisiko mengalami penurunan kognitif pada usia 54. Tatapan kosong: Gejala yang muncul karena demensia memengaruhi kemampuan mata untuk melacak. Orang dengan demensia, disebutkan kemungkinan kehilangan elemen kunci ketika melihat sesuatu dikarenakan otak tidak bisa Menyusun gambar dengan cara yang benar.

3. Makan-makanan berjamur : Penderita demensia juga bisa tidak sadar jika mereka makan-makanan yang sudah berjamur atau bahkan sudah tidak layak lagi, dikarenakan mengalami penurunan kondisi otak.

4. Kurang lancar bicara: Penderita demensia disebutkan lebih lanjut sering mengalami kesalahan atau kesulitan dalam pengucapan kata.

5. Mudah dibohongi: Suatu studi penelitian dari University of California pada 2011, mencoba meneliti bahwa orang yang menderita demensia frontotemporal (FTD) memperlihatkan orang-orang ini lebih sulit untuk menangkap perkataan sarkasme.

Selain itu mereka juga tidak tahu atau tidak bisa mendeteksi seseorang yang berbohong. Akibatnya mereka mudah dibohongi.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network