PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Makanan tradisional nampaknya masih diminati oleh masyarakat, di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya kue tradisional Serabi Soso' olahan warga Desa Paiton, Kecamatan Paiton.
Nama Serabi Sosso' , diambil dari prosesnya yang unik, di mana serabi yang sudah matang diangkat dari wajan tanah liat dengan cara dicongkel memutar, menggunakan sodet. Cara itulah yang menginspirasi pembuatnya, untuk memberi nama Serabi Soso'
Selain kuenya yang tradisional, serabi ini juga dibuat dengan alat yang serba tradisional. Seperti memasak dengan menggunakan tungku dan kayu bakar, itu dipilih agar aroma serabinya lebih harum dan rasanya lebih nikmat.
Tidak hanya itu, kue dengan berbagai macam varian rasa, juga menggunakan bahan-bahan yang tidak mengandung pengawet. Diantaranya; menggunakan telur ayam, pewarna alami dari dedaunan, santan, tepung terigu, tepung tapioka dan bahan pokok lainnya.
Ditemui di rumahnya, Minggu (5/2/2023), Owner Serabi Soso' Nur Hidayah menceritakan, kalau dirinya mulai belajar membuat serabi sejak tahun 2012 lalu. Namun baru mulai produksi dan mulai ada pesanan, pada 2018 lalu hingga kini. Pesanan demi pesanan, terus mengalir dari pelanggannya.
Mulai dari pelanggan yang hanya merupakan warga sekitar, hingga pelanggan yang diluar kecamatan, bahkan di luar Kabupaten Probolinggo.
"Ada yang membeli untuk dimakan sendiri atau makan sama keluarga, ada juga yang pesan porsi hajatan, seperti ulang tahun, peresmian atau acara lainnya," terangnya.
Nur menjelaskan, kalau penjualan Serabi Soso' buatannya, menggunakan sistem order. Dimana para pembeli terlebih dulu memesan, setelah itu tinggal menunggu pesanan yang akan diantar ke rumahnya.
Cara itu dipilih, karena serabi yang ia buat tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga dirinya tidak berani untuk mencetak banyak dan menunggu pembeli di tempat. Itu karena kalau terlalu lama, serabi bakal tidak layak lagi dimakan.
"Jadi kalau sudah ada yang memesan saya buat, tapi kadang buatnya lebih untuk persediaan takut ada yang tanya-tanya itu, biar tinggal ngambil," ucapnya.
Ibu satu anak tersebut menjelaskan, setiap satu bungkus atau kotak Serabi Soso' tersebut, dijual dengan harga Rp 6 hingga Rp 8 ribu, tergantung varian rasanya. Apabila pemesan meminta yang rasa original, maka harganya Rp 6 ribu.
Dan jika pelanggan meminta rasa nangka, buah naga, dan rasa lainnya harganya Rp 8 ribu perkotak. Masing-masing kotak itu berisi 4 biji Serabi Soso', sudah lengkap dengan kuah santannya sehingga pembeli, tinggal memakannya saja.
"Untuk varian rasa itu, kami mainnya di toping. Ada toping nangka, pisang, kadang ada yang mau topping abon, coklat keju, degan dan lain-lain. Untuk yang paling laris itu yang original atau rasa pandan," ucapnya.
Nur menambahkan, berkat usaha yang ia geluti itu, dalam sebulan dirinya sudah mampu meraih omset Rp 8 hingga 10 juta.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait