Junaidi menjelaskan, kalau kemenangan itu tidak luput dari doa orang tua masing-masing santri dan doa para guru, khususnya guru di lingkungan Pesantren Nurul Jadid. Sehingga dengan doa dan restu itu, pihaknya lebih percaya diri dalam mengikuti pertandingan.
Selain doa guru, sebelum berangkat menuju event, khususnya pada Bupati Cup 2022. Para atlet dan pelatih, melaksanakan doa dan istighosah bersama. Hal itu rutin dilakukan, sebagai bentuk dorongan batin agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam mengikuti pertandingan.
"Untuk persiapan para atlet sekitar 1 bulan, dengan pola latihan rutin setiap sore. Baik latihan fisik maupun mental para atlet," katanya.
Ia berharap, prestasi demi prestasi yang diraih PBDNJ terus ditingkatkan. Atlet tidak mudah berpuas diri, tetap giat berlatih untuk mengikuti even demi even yang diadakan. Baik di tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional dan Internasional.
Dengan begitu, para santri juga bisa memberikan prestasi di bidang olahraga, khususnya olahraga pencak silat.
"Tentunya semoga bisa terus mengharumkan nama pondok pesantren Nurul Jadid," ujar pria asal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo itu.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait