PROBOLINGGO, iNewsProbplinggo.id - Sejak tiga bulan terakhir, terhitung sejak Agustus hingga Oktober 2022 bencana tanah longsor di Kabupaten Probolinggo terpantau meningkat. Hal itu, seiring dengan peningkatan musim hujan yang terjadi di wilayah setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat, pada Agustus ada 1 kejadian tanah longsor. Lalu September ada 1 kejadian tanah longsor dan bulan Oktober ada 4 kejadian longsor, serta 2 kejadian angin kencang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD, Kabupaten Probolinggo, Sugeng Suprisayoga mengatakan, kalau potensi kejadian bencana hidrometeorologi, khususnya bencana tanah longsor bakal terus terjadi seiring dengan intensitas hujan yang terjadi. Sehingga perlu adanya upaya, mitigasi resiko bencana.
"Kalau dilihat dari catatan kejadian bencana, memang ada peningkatan. Karena itu kami waspadai sampai akhir tahun," terangnya. Jum'at (4/11/2022)
Sugeng menjelaskan, kalau ada 10 kecamatan yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Lima diantaranya adalah Kecamatan Krucil, Kecamatan Tiris, Kecamatan Sumber, Kecamatan Sukapura dan Kecamatan Lumbang.
"Kami waspadai wilayah tersebut. Kami catat sebagai wilayah yang memiliki kerawanan bencana hidrometeorologi," paparnya.
Untuk mitigasi resiko dan proses evakuasi yang cepat tanggap ketika ada bencana, pihaknya telah berkoodinasi dengan pemerintah kecamatan hingga pemerintah desa.
"Kami juga sudah menyiagakan relawan dan Tim Reaksi Cepat. Mereka nantinya akan menjadi informan sekaligus garda terdepan saat terjadi bencana," ucapnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin