Lantamal V Surabaya Bakal Bangun 300 Rutilahu, Keramik Pertama Dipasang Gubernur Jatim

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya resmi memulai progam Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) tahun 2025. Sasarannya kali ini ada sebanyak 300 rumah yang tersebar di empat wilayah di Provinsi Jawa Timur. 

Pembangunan resmi di mulai dengan pemasangan keramik pertama oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di salah satu rumah warga Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (4/7/2025).

Saat diwawancarai, Khofifah mengatakan, jika kegiatan ini selaras dengan progam Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang akan membangun 3 juta rumah, baik rumah baru maupun renovasi.

Dan sejatinya Pemprov Jatim sudah 10 tahun membangun kemitraan untuk membangun Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi rumah layak huni. Dan data masuk dari tahun 2024 sebanyak 7.727 rumah yang dibangun Lantamal V Surabaya

"Untuk tahun ini ada 300 rumah, 100 ada di Kabupaten Probolinggo,
100 di Kota Probolinggo, 70 di Kabupaten Pasuruan, dan 30 di Kabupaten Magetan," terangnya.

Karena itu, pihaknya menyampaikan terimakasih atas energi Angkatan Laut melalui Lantamal V Surabaya yang terus berkomitmen untuk membangun Rutilahu. Dengan harapan kualitas hidup masyarakat akan semakin membaik, pengentasan kemiskinan juga bisa lebih signifikan.

"Di Desa Randutatah ini ada 34 rumah yang dibangun. Dan insya Allah dalam waktu 90 hari ke depan total akan terbangun 8.027 rumah kesemuanya," ucapnya.

Sementara itu Komandan Lantamal V Laksma TNI Dr. Arya Delano mengatakan, untuk menentukan sasaran pada pelaksanaan Rutilahu ini pihaknya berkoordinasi dengan daerah yang disertai data.

Data tersebut ditindaklanjuti untuk kemudian dievaluasi hingga mendapat  rumah yang betul-betul dan layak untuk dilaksanakan renovasi.

"Kami mohon doa supaya kami semua TNI Angkatan Laut ini juga bisa berperan aktif membantu kesulitan masyarakat di daerah," katanya.

Ia juga menjelaskan, karena pihaknya merupakan wilayah laut, maka Rutilahu ini direalisasikan mayoritas warga pesisir.

Editor : Arif Ardliyanto