SPANYOL, iNews.id - Paris Saint-Germain bertandang ke markas Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (9/3/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.
Dalam pertandingan ini, PSG menderita kekalahan 1-3 dari Real Madrid.
Gol penggembira PSG dicetak oleh Kylian Mbappe (39’). Adapun tiga gol Real Madrid semuanya dicetak oleh Karim Benzema di babak kedua (61’, 76’, 78’).
Bagi PSG, kekalahan dari Real Madrid membuat Les Parisiens gagal lolos ke babak 8 besar Liga Champions 2021-2022 setelah kalah agregat 2-3 dari Los Blancos.
Selain itu, kekalahan dari Real Madrid juga membuat harapan PSG untuk merengkuh gelar Liga Champions pertamanya sirna sudah.
Apabila diamati, tersingkirnya PSG dari Liga Champions 2021-2022 terasa miris. Pasalnya, PSG sudah diperkuat oleh trio penyerang dengan kualitas mumpuni, yakni Lionel Messi, Kylian Mbappe dan Neymar. Ditambah dengan pemain bintang lainnya yang tak kalah hebat.
Tetapi trio penyerang PSG dan sederet pemain bintang lainnya tak mampu meloloskan tim ke babak 8 besar Liga Champions 2021-2022.
Hal tersebut kemudian mendapatkan sorotan dari mantan pemain Liverpool, Steve McManaman menyatakan bahwa kegagalan PSG di Liga Champions 2021-2022 ada hubungannya dengan bejibunnya para pemain bintang yang susah untuk dikontrol.
"Para pemain itu terlalu kuat," ucap Steve McManaman. "Mereka terlalu kuat di bawah Thomas Tuchel, terlalu kuat di bawah Unai Emery, dan terlalu kuat di bawah Mauricio Pochettino."
"Mereka tidak bisa diberi tahu dan ketika keadaan menjadi sulit, mereka tidak peduli."
"Mereka bermain di mana mereka ingin bermain."
"Tiga pemain top tersebut adalah pesepak bola yang luar biasa."
"Tetapi mereka tidak bekerja keras, mereka tidak bekerja keras ketika keadaan menjadi sulit."
"Manajer tidak memiliki kekuasaan atas tim ini."
"Dia tidak memiliki kekuatan atas tiga pemain depan, atas [Marco] Verratti, Marquinhos."
"Kita telah melihat manajer datang dan pergi dan mereka tidak dapat menyelesaikan masalah ini," ujar McManaman menambahkan.
Editor : Ahmad Hilmiddin