get app
inews
Aa Read Next : Sejumlah Wartawan Probolinggo Mendapat Intimidasi saat Peliputan Kecelakaan Jeep Bromo

Buntut Intimidasi Wartawan, Kantor DPRD Kota Probolinggo Digruduk Puluhan Jurnalis

Kamis, 31 Oktober 2024 | 19:40 WIB
header img
Awak media, saat bermediasi bersama Sekretaris Dewan DPRD Kota Probolinggo, terkait pengusiran wartawan (FOTO : Raphel/iNewsProbolinggo.id)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Puluhan Wartawan media online dan Televisi di Kota Probolinggo, mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), usai ada salah satu awak media online yang dilarang memasuki ruang sidang Paripurna ketika hendak melakukan peliputan, pada senin (28/10/2024) kemarin, oleh staff Sekretaris Dewan (Sekwan).

Agus Purwoko, yang mewakili rekan media mengatakan bahwa kedatangannya bertujuan, meminta penjelasan dari Sekretaris Dewan, tentang aturan cara berpakaian ketika awak media hendak melakukan peliputan kegiatan wakil rakyat di Gedung DPRD.

"Ada salah satu rekan kita (wartawan) yang diusir saat melakukan peliputan, katanya, karena berpakaian kaos oblong, dan hanya mengenakan sendal, sejak kapan ada aturan seperti itu," terangnya, pada Kamis (31/10/2024).

Menurut Agus, wartawan di Probolinggo ini sendiri, berbeda dengan yang ada di kota - kota besar lainnya. "Kalau di ibukota, atau kota metropolitan, memang ada sebagian media yang menyediakan tenaga, dengan posnya masing - masing, ada yang khusus pemerintahan, peristiwa, dan bahkan ada yang khusus penempatan di Istana," imbuhnya.

Sedangkan wartawan di Probolinggo, sebagian besar, satu media, satu wartawan. Sehingga yang bertugas itu diharuskan menulis seluruh periatiwa maupun isu pemerintahan yang sedang terjadi.

"Seharusnya juga tidak perlu aturan yang seperti itu, karena kan ini rumah rakyat, mengapa harus ada insiden pengusiran atau larangan masuk seperti itu, terlebih lagi, ini wartawan yang diusir," tuturnya.

Ketika sejumlah wartawan mendatangi kantor DPRD Kota Probolinggo, mereka ditemui sekretaris dewan, Teguh Bagus Sujarwanto, di ruang transit.

Teguh menjelaskan, jika peristiwa tersebut ini merupakan salah paham. Ia pun meminta agar persoalan ini tidak diperpanjang. "Ini hanya terjadi kesalahpahaman saja, nanti kami komunikasikan lagi, agar insiden seperti ini tidak terulang," sebutnya.

"Saya minta maaf. Ini hanya masalah kesalahpahaman saja. Jadi saya berharap masalah ini tidak lagi diperpanjang," ujarnya.

Senada juga diucapkan oleh wartawan dari televisi lokal JTV , Farid Pahlevi, menyebut kedatangan pihaknya untuk klarifikasi soal peristiwa yang menimpa rekan kerjanya.

"Kita datang ke sini untuk klarifikasi terhadap insiden ini (pengusiran wartawan), karena kami sendiri juga tidak melulu meliput di tempat indoor saja, kadang kala kami juga terjun ke lokasi yang memiliki medan cukup kotor juga, jadi mohon ijin agar ada kelonggaran, terhadap kami, perihal busana yang kurang rapi," tandasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut