PMII UNZAH Genggong Kenang Terbunuhnya Aktivis HAM Dengan Nyalakan 1000 Lilin

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UNZAH Genggong menggelar kegiatan September Hitam, pada Sabtu (7/9/2024) malam.

Kegiatan yang digelar di wisata Greenthing Beach, Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo itu bertujuan untuk mengenang terbunuhnya aktivis Hak Asasi Manusia (HAM)

Baca Juga

Layaknya Panggung Gembira, Komisariat PMII STIH Zainul Hasan Adakan Pelantikan

Seperti terbunuhnya Munir Said Thalib yang dibunuh dengan racun arsenik saat menaiki pesawat dari Jakarta menuju Belanda. 

Pada acara itu, para mahasiswa membentuk lingkaran dengan memegang lilin menyala dan lilin lainnya dinyalakan di luar lingkaran mahasiswa, yang kemudian merenung diiringi puisi.

Ketua Komisariat PMII Universitas Zainul Hasan (UNZAH) Genggong Faiz Trisnawanto menjelaskan, selain munir ada juga aktivis yang turut gugut saat dalam perjuangan, salah satunya Salim Kancil.

Baca Juga

Soal Laporan Fasilitas Hasan di Lapas, ini Respon Mahasiswa Probolinggo

aktivis lingkungan asal Kabupaten Lumajang itu dibunuh setelah menolak tambang pasir di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

"Lilin ini melambangkan api yang artinya semangat membara, aktivis yang redup saat ini harus dibenahi, bangkit kembali untuk terus menuntut keadilan," jelasnya.

Tentunya kebangkitan mahasiswa dalam memperjuangkan keadilan itu sama dengan telah menjalankan salah satu trilogi mahasiswa, yakni pengabdian terhadap masyarakat.

Baca Juga

Sejumlah Advokat Siap Beri Bantuan Hukum Pengurus PC PMII Probolinggo yang Dilaporkan

"Kami sengaja memilih lokasi pantai, karena renungan ini memang perlu sunyi," katanya.

Ia berharap mahasiswa saat ini tidak hanya sebatas duduk mendengarkan dosen dan pulang. Melainkan juga penting mengikuti organisasi agar mengerti bagaimana memperjuangkan keadilan untuk masyarakat.

Editor : Arif Ardliyanto