Surabaya Diguyur Hujan Es

SURABAYA, iNews.id - Pada Senin (21/2) hari ini, hujan deras melanda hampir seluruh wilayah Kota Surabaya. Adapun hujan ini berlangsung sejak pukul 13.30 WIB.

Baca Juga

Batik Khas Kota Probolinggo, Bakal Ramaikan Surabaya Fashion Parade

Hujan deras disertai angin kencang, sehingga membuat jarak pandang menjadi terbatas. Pengguna jalan pun diimbau berhati-hati karena pohon rawan tumbang.

Kawasan Surabaya yang diguyur hujan adalah Merr, Pucang, Ngagel, Gubeng, Tambaksari, Jimerto, Jalan Tunjungan, Gubernur Suryo, dan Yos Sudarso. Kemudian hujan juga terjadi di Jalan Opak, Hayam Wuruk, Dukuh Kupang, HR Muhammad, Gunungsari, Kedurus, Wiyung, serta Unesa.

Baca Juga

Viral Bakso Daging Tikus di Surabaya, Pemilik Laporkan Akun ke Polisi: Dugaan Persaingan Bisnis

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Juanda menyebutkan bahwa Surabaya Raya turun hujan dengan intensitas sedang pada sore hari. Pihaknya juga mengatakan hujan deras itu disertai angin kencang.

Baca Juga

Politisi Partai Gerindra Ingatkan Calon Kepala Daerah Harus Bebas Korupsi, Termasuk di Lamongan

Tampaknya hujan yang melanda Surabaya itu tidak hanya disertai dengan angin, melainkan juga dengan es. Adapun hal ini terjadi sekitar pukul 14.50 WIB. Adapun hujan es ini disebut melanda kawasan Surabaya Barat, tepatnya Wiyung, Lontar, Bukit Villa Mas, dan Gunung Sari.

Satria Yoga, yang merupakan warga Lontar mengatakan bahwa hujan es itu terjadi saat sesudah azan Ashar. "Terus hujan es jam 3 kurang 10 tadi," ungkapnya.

Baca Juga

Diduga Korsleting Listrik, Mobil Mewah Honda CR-V Terbakar di Jalan Raya Darmo Surabaya

Satria mengungkapkan bahwa besarnya hujan es yang jatuh juga cukup besar. Menurutnya, besarnya sekitar ukuran ibu jari orang dewasa. Ia pun mengaku sempat kaget lantaran ada suara seperti lemparan batu kecil, yang rupanya hujan es.

Baca Juga

Dari Pabrik Rokok Kecil di Surabaya, Seeng Tee Membangun Kerajaan Bisnis Djie Sam Soe hingga Sukses 

Beruntungnya, kata Satria, tidak ada atap yang rusak. "Glodak-glodak tadi bunyinya, tak kira apa, ternyata hujan es, aman sih tetap," jelas Satria.

Editor : Ahmad Hilmiddin