PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Setelah sukses menekan angka kemiskinan ekstrem, Pemerintah Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo langsung mendapat kunjungan studi tiru penanganan kemiskinan ekstrem dari Pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Puluhan pejabat dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB), Komisi IV DPRD, dan TKSK Rembang, datang di Kantor Desa Glagah, pada Jum'at (8/3/2024).
Kepala Desa Glagah Abdurahman mengatakan, sebelumnya di desa yang ia pimpin itu terdapat 768 warga yang masuk dalam data kemiskinan ekstrem. Dan setelah dilakukan verifikasi dan validasi (verval) turun menjadi 32 orang saja.
"Secara otomatis upah meningkat, biasanya Rp 50 ribu menjadi Rp 100 ribu per truknya," katanya.
Senada diutarakan Camat Pakuniran Imron Rosyadi. Ia menuturkan jika secara keseluruhan di Kecamatan Pakuniran data kemiskinan ekstrem turun hingga 68 persen. Dimana dari data 7 ribu turun menjadi 2 ribu.
"Kita sudah lakukan verval di setiap desa, semua 17 desa sudah clear," tuturnya.
Disamping itu, Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo Aat Kardono menjelaskan, dari pantauan umum, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Probolinggo sudah turun hingga 90 persen.
"Ini juga bentuk kesadaran kepala desa, yang disebut miskin ekstrem ada indikatornya, biaya hidup, bangunan rumah, serta fasilitas yang dimiliki," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial PPKB Kabupaten Rembang Prapto Raharjo mengaku, jika penurunan angka kemiskinan yang cepat dan siginifikan itulah yang membuat pihaknya melakukan kunjungan studi tiru di Kabupaten Probolinggo, khususnya Desa Glagah.
Hasil studi tiru tersebut akan dibawa ke Kabupaten Rembang untuk dapat dipelajari dan dimodifikasi, hingga akhirnya bisa diterapkan untuk menangani angka kemiskinan di Kabupaten Rembang dengan cepat.
"Kami sebenarnya juga punya inovasi, namun kami penasaran yang di Kabupaten Probolinggo ini bisa cepat penurunannya," akunya.
Editor : Ahmad Hilmiddin