PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Para pedagang angkringan di TWSL Kota Probolinggo, kini resah akibat barang dagangan mereka kerap hilang. Padahal pedagang angkringan itu, baru direlokasi dari jalan Suroyo, Kota Probolinggo.
Diketahui beberapa pedagang angkringan yang berada di jalan Suroyo direlokasi di beberapa tempat. Yakni di Jalan Basuki Rachmat depan TWSL, depan Pasar Mangunharjo, Pujasera Alun-alun, dan Jalan Niaga (Jalan Cut Nyak Dien).
Pedagang PKL itu disebar di beberapa titik, 19 pedagang ke depan TWSL, 6 pedagang ke Pujasera Alun-alun. Lalu, 15 pedagang ke Jalan Niaga dan 7 pedagang ke depan Pasar Mangunharjo. Namun relokasi itu, menimbulkan masalah baru, khususnya pedagang yang direlokasi di depan TWSL.
Safiudin salah satu penjaga angkringan Mas Blangkon ini mengatakan, selain omset pendapatan per malamnya menurun, ia dan para pedagang lainnya sering kali kehilangan barang.
Pemuda yang sudah satu tahun menjalani bisnis angkringan ini, sebelumnya berjualan di sekitaran jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran, Kota Probolinggo.
Namun dengan adanya kebijakan pemerintah, yang melarang para pedagang angkringan berjualan di sepanjang jalan tersebut, tak sedikit dari para pedagang yang mengeluh mengalami penurunan omset.
"Selain omset turun, barang seperti gas LPG, Kursi lipat, dan barang-barang lainnya sering hilang disini.
Bahkan rekan kita yang tergabung dalam paguyuban angkringan ini, juga banyak yang belum mendapatkan tempat berjualan," terangnya
Pedagang angkringan yang menempati relokasi di depan TWSL, juga mengeluhkan sempitnya lahan mereka berjualan.
"Angkringan ini identik dengan gerombolan anak muda, dan mereka kan berkrlompok. Sedangkan disini, yang jualan banyak. Tempat nongkrongnya sangatlah terbatas, sedangkan seberang jalan tepat di pinggiran TWSL tidak boleh ditempati buat nongkrong, hanya boleh ditempati sebagai tempat parkir saja,” ungkapnya.
Banyak pengunjung yang memilih pergi dan lebih mencari tempat tongkrongan yang lebih luas. Bahkan tak sedikit dari rekan angkringan lainnya yang lebih memilih berjualan di Gor A Yani, Jalan Dr. Sutomo, lantaran tidak kebagian tempat berjualan.
"Kan janjinya nanti, di jalan Siaman itu juga dijadikan lokasi angkringan juga, namun saat ini masih tahap perbaikan. Jadi sementara yang tidak kebagian tempat ini berjualan di Gor A Yani," pungkasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin