GAZA, iNews.id - Untuk kali pertama dalam sejarah sejak pasukan zionis Israel menjajah Palestina, mereka mengalami kerugian yang sangat luar biasa dan dibuat panik oleh serangan para pejuang Palestina yang tergabung dalam Hamas.
Time of Israel melaporkan, korban tewas akibat serangan Hamas melampaui 700 orang, lebih dari 100 orang diculik, dan 2.200 orang terluka.
Menanggapi situasi yang di luar prediksi Israel ini, pemerintah zionis secara resmi mengumumkan keadaan perang pada hari Minggu (8/10/2023).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa kabinet keamanan telah melakukan pemungutan suara pada Sabtu (7/10/2023) untuk menyatakan negara tersebut secara resmi berperang. Artinya, Israel akan melakukan aktivitas militer yang signifikan.
Gerak cepat Israel terhadap Hamas langsung dilakukan. Jet-jet Israel melakukan serangan udara intens terhadap sasaran-sasaran di Gaza.
Hamas pun tak tinggal diam, tembakan roket terus mengincar komunitas Israel. Pejaung Hamas menyerbu ke 22 lokasi di Israel selatan, termasuk kota-kota dan komunitas kecil sejauh 15 mil (24 kilometer) dari perbatasan Gaza.
Di beberapa tempat, Hamas melakukan serangan terhadap tentara Israel dan ribuan roket ditembakkan ke kota-kota di selatan dan tengah.
Serangan hebat yang dilakukan Hamas ini, membuat penduduk Israel marah. Mereka menganggap pemerintah gagal, dan telah menimbulkan kekacauan dan penderitaan.
Seorang juru bicara ZAKA, kelompok sukarelawan yang menangani kemanusiaan Isral mengatakan kepada media Ibrani bahwa jumlah korban tewas meningkat tajam. Dia menilai, ini kegagalan pemerintah yang menimbulkan penderitaan.
Warga Israel bernama Reut Karp membagikan kesaksian di Facebook. Dia mengatakan, di jalanan, ladang dan jalan raya dipenuhi dengan mayat. Warga Israel meninggalkan kendaraan mereka dan barang-barang pribadi, dan saudaranya yang terbunuh di rumah mereka sendiri.
Dia menyebutkan tentang pembunuhan ayahnya, Dvir Karp, dan rekannya Stav di Kibbutz Re'im.
“Pada pukul 08.20, pejuang Hamas memasuki rumah Dvir, dia menyerang mereka dengan kapak, mencoba melindungi kedua anak saya yang bersamanya, dan dibunuh di depan mata mereka,” tulisnya.
Sedangkan Bayder di Facebook menuliskan, “Nenek saya, seluruh dunia saya, yang menerangi hidup saya, yang merupakan penduduk Nir Oz dibunuh pejuang Hamas," tulis Bayder di Facebook.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta