PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Pencak silat merupakan tradisi budaya Indonesia, yang saat ini sudah nyaris hilang. Namun di Desa Selogudig wetan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo sampai kini masih memiliki ikon pencak silat tradisional Sapujagat Putra.
Sejak kepemimpinan Kepala Desa Bagus Budi Prayoga, seni pencak silat tradisional Sapu Jagat Putra kembali diaktifkan, untuk melestarikan kearifan lokal budaya Indonesia tersebut.
Kegiatan tersebut, juga menjadi sarana hiburan bagi warga Desa Selogudig wetan. Warga setempat sangat antusias, menonton pertunjukan atraksi dari pencak silat Sapu Jagat Putra dan Patemon Damai.
Berbagai macam atraksi pencak silat, ditampilkan anak - anak hingga orang dewasa. Berbagai macam atraksi seperti mengangkat meja kayu menggunakan gigi hingga menghancurkan genteng, menggunakan kepala.
Serta penampilan hiburan yang disebut macan - macanan dan penampilan kuda lumping. Acara tersebut diiringi musik tradisional, yang disebut warga pukul tambur.
Sorak - sorak dan tawa warga, membuat acara tersebut tambah meriah pada saat Kepala Desa Selogudig Wetan menaiki macan - macanan tersebut, sebagai simbolis rasa kebanggan terhadap kepala desa yang telah mendukung dan mengaktifkan kembali kegiatan pencak silat tradisional tersebut.
Kepala Desa Selogudig Wetan, Bagus Budi Prayoga menyampaikan, kegiatan tersebut sudah lama tidak pernah dilaksanakan di desanya, yakni kegiatan Pencak Silat Sapu jagat Putra yang dulu menjadi ikon Desa Selogudig Wetan.
"Pada malam hari ini kami bekerjasama dengan desa tetangga yakni Desa Patemon melaksanakan silaturahim pencak silat sapu jagat putra dengan Patemon damai", ungkap Kades muda tersebut.
Tadi sudah ditampilkan, lanjut Prayoga, berbagai macam atraksi untuk menghibur warga, khususnya warga Selogudig Wetan dan kegiatan seperti ini, akan terus berlanjut setelah bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
"Harapan kami mudah - mudahan teman - temen di Desa Selogudig ini, yang dulu sempat menjadi pesilat - pesilat, bisa bergabung kembali dan kami dari Pemerintah Selogudig Wetan akan selalu mensuport kegiatan semacam ini", pungkas Kades Selogudig Wetan.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penampilan kuda lumping dan nyanyian pantun, yang diiringi penari ala sinden dan saweran dari warga serta ketua PKK Selogudig Wetan.
Editor : Ahmad Hilmiddin